Ranting Itu Penting, Gelorakan GJDJ untuk Gairahkan Spirit Jemaah
PWMJATENG.COM, Surakarta – Ranting merupakan ujung tombak pergerakan Muhammadiyah yang tak boleh dipandang sebelah mata. Penegasan itu disampaikan oleh Dwi Jatmiko, Anggota Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta, dalam pengajian Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) di Masjid An-Ni’mah, Kemlayan, Solo, Senin malam (4/8/2025).
Meskipun hujan turun cukup lebat malam itu, semangat para peserta tidak surut. Mereka tetap antusias mengikuti kajian bertema “Berorganisasi dan Berjamaah”.
“Berkemajuan ranting itu penting. Mari gelorakan GJDJ, Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah,” ujar Dwi Jatmiko saat menyampaikan materinya di hadapan jamaah.
Ia menjelaskan, penguatan ranting menjadi keharusan karena di sanalah denyut kehidupan dakwah Muhammadiyah berdetak. Menurutnya, ranting bukan hanya struktur kecil, tetapi representasi nyata dari gerakan Islam berkemajuan.
Dwi mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 25 sebagai landasan spirit dakwah. “Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang beriman dan beramal saleh, bahwa mereka akan mendapatkan surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah harus menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai rujukan utama dalam setiap gerakannya. Sebab, dua sumber itu adalah pijakan kokoh dalam membangun peradaban umat yang maju dan berdaya.
“Sebagai gerakan Islam berkemajuan, mari kita bersama-sama memakmurkan ranting. Inilah garda terdepan Muhammadiyah,” tuturnya.
Baca juga, Monetisasi Konten Digital dalam Timbangan Islam: Antara Cuan dan Keberkahan
Dalam pengajian tersebut, Dwi juga mengingatkan kembali ajaran KH Ahmad Dahlan. Menurutnya, pendiri Muhammadiyah itu tidak hanya menekankan aspek ibadah ritual, tetapi juga mengajarkan pentingnya kecerdasan akal budi, kasih sayang, dan pengabdian tulus bagi umat dan bangsa.
“Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan mendapatkan surga Firdaus sebagai tempat tinggal. Jadi, apa lagi yang ditunggu? Surga Allah sedang mengincar mereka yang terus melangkah dalam kebaikan, sekecil apa pun amal itu,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa bergabung dengan Muhammadiyah adalah keberuntungan besar. Organisasi ini bukan sekadar bicara, melainkan bertindak nyata melalui amal usaha seperti sekolah, rumah sakit, dan berbagai institusi lainnya.
“Siapa pun yang menjadi bagian Muhammadiyah adalah orang yang beruntung. Ini organisasi yang berdiri atas dasar ketulusan, dan menghasilkan amal nyata bagi masyarakat,” kata Dwi Jatmiko penuh keyakinan.
Ia pun mengajak seluruh kader untuk tetap semangat berdakwah dan tidak patah semangat, meski hasil dari perjuangan itu belum terlihat dalam waktu dekat.
“Kebaikan yang kita lakukan hari ini mungkin belum tampak hasilnya. Tapi yakinlah, di akhirat nanti akan ada kejutan pahala dari amalan yang bahkan telah kita lupakan,” ungkapnya.
Dwi mengakhiri ceramahnya dengan sebuah pesan mendalam. “Tetaplah menanam, meski hari ini kita belum melihat buahnya. Pengurus Muhammadiyah jangan pedhot oyot, alias putus dari akar. Umat adalah akar rumput yang menopang pohon, ranting, cabang, daerah, hingga pusat,” ucapnya sambil tersenyum.
Kontributor : Jatmiko
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
