Rakerda Lazismu Demak: Sinergitas MLO untuk Pencapaian SDGs
PWMJATENG.COM, Demak – Lembaga Amil, Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) PDM Demak menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Tahun 2024. Rakerda ini sendiri bertempat di Aula SMK Pondok Pesantren Darussalam Muhammadiyah Demak, Ahad (7/1).
Hadir dalam Rakerda ini Manager Area Lazismu Jawa Tengah, Ikhwanushoffa, didampingi Ketua Badan Pengurus Lazismu Demak, Dwi Yulianto Mustikoaji S.E., perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Demak, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Demak, Kantor Layanan Cabang Demak, dan Amal Usaha Muhammadiyah di Kabupaten Demak.
Digelarnya Rakerda ini, selain sebagai upaya perumusan program-program Lazismu Demak, juga untuk merekatkan Majelis, Lembaga, dan Ortom dalam rangka mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG’s).
Dalam sambutannya, Dwi Yulianto Mustikoaji S.E., Ketua Badan Pengurus Lazismu Demak, menekankan pentingnya sinergi antarlembaga dalam meraih tujuan pembangunan berkelanjutan. “Dengan sinergitas MLO, kami yakin dapat menciptakan dampak positif yang lebih besar dalam mengatasi tantangan pembangunan di tingkat daerah,” ucapnya.
Perwakilan dari PDM Demak juga menyoroti peran MLO dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “MLO memiliki peran strategis dalam mengarahkan dan melibatkan seluruh komponen Muhammadiyah untuk mencapai visi dan misi Muhammadiyah secara komprehensif,” ungkapnya.
Puncak acara adalah penyampaian materi oleh Ikhwanushoffa, Manager Area Lazismu Jawa Tengah, yang menyoroti tantangan melaksanakan zakat profesi di tengah masyarakat. Dalam pemaparannya, ia menyatakan, “Bahwa kesadaran masyarakat dalam melaksanakan zakat profesi masih minim, dan sesuai dengan data yang dipaparkan oleh Baznas, total dari kesadaran berzakat hanya 1%, berbeda dengan rukun Islam lainnya.”
Baca juga, PWM Jateng Serahkan Dana GIP-111 Sejumlah 4 Milyar dan Bantuan Palestina Sejumlah 18 Milyar kepada PP Muhammadiyah
Materi yang disampaikan Ikhwanushoffa semakin menarik ketika sesi tanya jawab yang penuh interaksi. Peserta, yang terdiri dari lebih dari 40 orang, perwakilan lembaga dan kantor layanan, aktif bertanya dan berdiskusi. Sesi ini mengungkapkan bahwa permasalahan utama ZISKA hari ini adalah minimnya pemahaman masyarakat tentang zakat profesi dan cara pelaksanaannya.
Menjawab pertanyaan peserta, Ikhwanushoffa memberikan solusi strategis untuk meningkatkan kesadaran berzakat profesi. “Edukasi menjadi kunci utama. MLO dapat berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengadakan kampanye edukasi tentang zakat profesi di berbagai lapisan masyarakat. Semakin banyak yang tahu, semakin besar kesadaran untuk berzakat profesi,” jelasnya.
Coffee break menjadi momentum santai namun penuh interaksi antara peserta. Diskusi dan tukar pikiran terus berlangsung, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk bertukar ide dan pengalaman.
Setelah coffee break, kegiatan dilanjutkan dengan workshop dan diskusi kelompok. Masing-masing kelompok membahas tantangan di lapangan serta merumuskan solusi konkrit yang dapat diimplementasikan di masyarakat. Diskusi ini memperkuat sinergi antar lembaga dalam menangani permasalahan nyata yang dihadapi.
Dwi Yulianto Mustikoaji S.E. menutup kegiatan dengan menyampaikan apresiasi terhadap partisipasi aktif semua pihak. “Sinergi antarlembaga ini adalah langkah awal yang sangat positif. Mari bersama-sama kita berkomitmen untuk terus mendukung SDGs dan meningkatkan kesadaran berzakat profesi di masyarakat,” ucapnya.
Rapat Kerja Daerah Sinergitas MLO ini bukan hanya forum pertukaran informasi dan pengalaman, tetapi juga menegaskan komitmen bersama dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan pemahaman yang lebih mendalam dan sinergi yang kuat, diharapkan MLO dapat menjadi motor penggerak dalam mencapai SDGs dan membangun masyarakat yang lebih sejahtera.
Editor : M Taufiq Ulinuha