PWMJATENG.COM, Surakarta – Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi, khususnya mereka yang kehilangan orang tua sebagai penopang utama kehidupan. Melalui program Beasiswa Yatim UMS dan Beasiswa Kader Sang Surya, Lazismu memberikan bantuan yang signifikan bagi para mahasiswa agar tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa hambatan.
Kegiatan penandatanganan nota kesepahaman dan silaturahmi keluarga penerima beasiswa digelar pada Selasa (29/4) di Ruang Amphitheater Fakultas Agama Islam, Kampus I UMS. Ketua Lazismu UMS, Mahasri Shobahiya, dalam laporannya mengungkapkan bahwa total penerima Beasiswa Yatim UMS saat ini mencapai 18 anak dari 10 keluarga besar UMS.
“Dari 18 anak penerima, dana yang kami salurkan mencapai Rp42.793.875. Beasiswa ini kami dedikasikan kepada anak-anak dosen atau karyawan UMS yang wafat saat masih bertugas, sementara pasangannya tidak bekerja,” terang Mahasri.
Beasiswa ini diberikan kepada anak-anak yang menempuh pendidikan di lembaga Muhammadiyah maupun non-Muhammadiyah. Bagi mereka yang berkuliah atau bersekolah di lingkungan Muhammadiyah, bantuan diberikan penuh 100 persen. Sedangkan bagi yang belajar di luar lingkungan Muhammadiyah, bantuan diberikan sebesar 75 persen.
Tak hanya itu, Lazismu UMS juga menggulirkan Beasiswa Kader Sang Surya yang menyasar mahasiswa yang kehilangan orang tua saat masih menempuh kuliah S1 di UMS. Mahasri menyebutkan, total penerima beasiswa ini sebanyak 13 mahasiswa, dengan nilai bantuan sebesar Rp53.705.000.
Baca juga, Dukung Pemerintah tapi Tetap Kritis! Muhammadiyah Tegaskan Sikap Politik di Tengah Dinamika Kebangsaan
“Para penerima Beasiswa Kader Sang Surya ini tidak hanya mendapat bantuan dana. Mereka juga akan menjadi relawan Lazismu dan dilibatkan dalam berbagai kegiatan kemanusiaan,” jelasnya.
Salah satu penerima beasiswa tersebut, Anita Shofia Darrohmah, mahasiswa Ilmu Hukum UMS, mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan ini. Anita merupakan yatim piatu yang selama ini harus mengandalkan hasil panen sawah untuk membayar biaya kuliah. Setiap panen, ia sisihkan hasilnya untuk ditabung membayar SPP.
“Ada kalanya saya kerja paruh waktu di stand es teh, bahkan pernah jadi affiliator di TikTok untuk biaya sehari-hari,” tutur Anita.
Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya pernah mendaftar beberapa program beasiswa, namun gagal lolos seleksi. Saat mendengar tentang Beasiswa Kader Sang Surya dari Lazismu, ia langsung berinisiatif mendaftar.
“Alhamdulillah, akhirnya lolos. Beasiswa ini benar-benar meringankan beban saya. Saya juga senang karena bisa ikut berkontribusi dalam kegiatan sosial melalui Lazismu,” ucapnya haru.
Menurutnya, motivasi untuk bergabung dengan program beasiswa ini bukan hanya soal bantuan finansial, tetapi juga karena nilai-nilai kemanusiaan yang ditanamkan oleh Lazismu.
Kontributor : Maysali
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
