Rahasia Meraih Predikat Haji Mabrur: Din Syamsuddin Ungkap Kriteria Tepat
PWMJATENG.COM, Semarang – Dalam pengajian halalbihalal alumni Haji Tahun 2005-2023 KBIHU Muhammadiyah Kota Semarang di Masjid At-Taqwa Univeristas Muhammadiyah Semarang, Din Syamsuddin, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu, yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode 2005-2015, menyoroti pentingnya memahami makna sebenarnya dari predikat “haji mabrur.” Menurutnya, menjadi mabrur setelah menunaikan haji tidak hanya sebatas ritual, tetapi juga harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
“Dalam kehidupan nyata, kita dapat melihat apakah seseorang yang telah menunaikan haji dengan tertib juga mencerminkan nilai-nilai kejujuran, ketaatan, kebaikan, dan keutamaan. Jika tidak, maka predikat hajinya turun menjadi mardud atau tertolak,” jelas Din Syamsuddin.
Pengajian tersebut dihadiri oleh ribuan eks jamaah haji dari KBIH Muhammadiyah Kota Semarang, yang berlangsung hangat dan penuh keakraban. Din Syamsuddin, meskipun baru keluar dari rumah sakit, tetap memberikan ceramahnya dengan penuh semangat.
Baca juga, Sesama Ulama Salafi Pun (Sering) Berbeda Pendapat
Dalam ceramahnya, Din Syamsuddin menggarisbawahi bahwa kemabruran yang didapat setelah menunaikan haji harus tercermin dalam semua aspek kehidupan, termasuk sosial, ekonomi, dan bahkan politik.
“Jamaah haji tidak boleh memisahkan politik dari agama. Sebagai khairu ummah, kita harus aktif dalam beramar makruf nahyi munkar, terutama terhadap ketidakbenaran struktural dalam sistem kenegaraan Indonesia yang telah menyimpang dari khittahnya,” tegas Din Syamsuddin.
Pada akhir ceramahnya, Din Syamsuddin juga memberikan dukungan kepada ribuan eks jamaah haji KBIH Semarang untuk mendukung pembangunan Manasik Centre Muhammadiyah Kota Semarang. Manasik Centre tersebut akan menjadi pusat dakwah Islamiah dan pembinaan bagi calon jamaah haji.
Editor : M Taufiq Ulinuha
