Rahasia Keajaiban Puasa yang Mengagumkan: Kisah Inspiratif dari Masjid Al-Isitiqomah Tahunan
PWMJATENG.COM, Jepara – Di Masjid Al-Isitiqomah Tahunan, kegiatan buka puasa bersama menjadi agenda tahunan yang dinantikan, seperti yang terjadi pada hari kedua bulan Ramadhan tanggal 12 Maret 2024. Acara dimulai dengan kajian rutin menjelang berbuka puasa, yang kali ini diisi oleh Ustaz Mi’an. Setelah kajian, hidangan berbuka sudah tersedia, seperti teh hangat, kurma, tahu isi, dan semangka, sedangkan soto ayam akan disajikan setelah salat maghrib berjamaah.
Dalam tema “Puasa Ibadah yang Mempesona”, Ustaz Mi’an memberikan pesan agar kita selalu semangat dalam menjalankan ibadah puasa. Dia menyarankan untuk membuat program atau target ibadah yang dapat ditingkatkan agar pelaksanaan ibadah Ramadhan tahun ini lebih baik dan lebih bermakna daripada tahun sebelumnya.
Ustaz Mi’an mengawali tausiyahnya dengan mengutip sebuah hadis dari Abu Hurairah yang meriwayatkan dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam tentang keutamaan puasa. Dia menjelaskan, “Jadi, ibadah puasa bukan hanya ibadah yang berlangsung lama, tetapi juga ibadah yang mengagumkan karena pahalanya langsung dari Allah Swt. sendiri.”
Baca juga, Dalil Salat Tarawih 8 Rakaat
Lebih lanjut, Ustaz Mi’an menegaskan bahwa puasa merupakan amalan yang dilakukan untuk Allah Swt., dan pahalanya juga langsung dari-Nya. “Puasa adalah ibadah utama yang dipersembahkan kepada Sang Pencipta, dimana seorang muslim meninggalkan keinginan syahwatnya hanya karena Allah Swt.,” tambahnya.
Dia menjelaskan bahwa puasa adalah ibadah yang bersifat rahasia antara hamba dan Allah Swt. Meskipun ada makanan yang halal di depan kita, tetapi kita tidak diperbolehkan untuk memakannya sebelum waktu berbuka puasa tiba. “Puasa adalah ibadah yang tidak memiliki potensi untuk riya’, karena puasa adalah hubungan langsung antara hamba dengan Allah Swt.,” jelasnya.
Ustaz Mi’an menekankan bahwa puasa juga menuntut kesabaran, karena dilakukan dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. “Dalam waktu yang panjang tersebut, kita harus menahan segala bentuk syahwat yang dapat membatalkan ibadah puasa kita, sehingga dibutuhkan kesabaran yang besar,” tandasnya. “Karena sesungguhnya, hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas,” tambahnya, mengutip ayat dari Surat Az-Zumar: 10.
Kontributor : Muslim
Editor : M Taufiq Ulinuha