Qisas: Bullying, Jangan Dimaafkan!

Qisas: Bullying, Jangan Dimaafkan!

Oleh: Muhammad Ilham Zulfa, S.Pd. (Guru MTs Muhammadiyah Plompong, Brebes)

PWMJATENG.COM – Bullying (perundungan) semakin hari semakin mengkhawatirkan, sekarang pelakunya tidak mengenal umur, bahkan di tingkat SD saja sudah terjadi pembulian, ironisnya ada yang sampai menghilangkan nyawa, hal ini tentu menyayat hati dan menjadi tamparan semua pihak, khususnya pihak orang tua maupun pendidikan.

Sederhananya, bullying adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang untuk menyakiti, merendahkan, atau merugikan orang lain. Perundungan dapat dilakukan secara verbal, fisik, atau sosial, baik oleh perorangan maupun kelompok. Perundungan dapat terjadi di mana saja, termasuk sekolah, tempat kerja, bahkan secara online (cyberbullying). Perundungan dapat berdampak besar bagi kehidupan seseorang, baik korban maupun pelaku. Ngeroyok, menyakiti, merendahkan merugikan orang lain secara lisan, fisik, mental ataupun sosial dan yang pasti akibat bullying ini sangat merugikan korban.

Qisas adalah Salah Satu Solusi Terbaik yang Layak Dicoba!

Gampangnya qisas adalah membalas secara setimpal.

أن يفعل بالشخص مثل ما فعل بغيره…(فقه المنهجي ٣٥)

Qisas adalah membalas kejahatan terhadap seseorang dengan melakukan hal yang serupa ( Fiqh manhanji 35)

Dalil qisas dalam al- Quran, Sabut saja al Maidah 45

وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيهَا أَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ بِالْعَيْنِ وَالْأَنفَ بِالْأَنفِ وَالْأُذُنَ بِالْأُذُنِ وَالسِّنَّ بِالسِّنِّ وَالْجُرُوحَ قِصَاصٌ ۚ فَمَن تَصَدَّقَ بِهِ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَّهُ ۚ وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada qishaashnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak qishaash)nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim

Al- Baqarah 178-179

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِى الْقَتْلٰىۗ  اَلْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْاُنْثٰى بِالْاُنْثٰىۗ  فَمَنْ عُفِيَ لَهٗ مِنْ اَخِيْهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ ۢ بِالْمَعْرُوْفِ وَاَدَاۤءٌ اِلَيْهِ بِاِحْسَانٍۗ ذٰلِكَ تَخْفِيْفٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌۗ فَمَنِ اعْتَدٰى بَعْدَ ذٰلِكَ فَلَهٗ عَذَابٌ اَلِيْمٌ (178) وَلَكُمْ فِى الْقِصَاصِ حَيٰوةٌ يّٰٓــاُولِى الْاَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepadamu (melaksanakan) Qisas berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh. Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya, dan perempuan dengan perempuan. Siapa yang memperoleh maaf dari saudaranya hendaklah mengikutinya dengan cara yang patut dan hendaklah menunaikan kepadanya dengan cara yang baik. Yang demikian itu adalah keringanan dan rahmat dari Tuhanmu. Siapa yang melampaui batas setelah itu, maka ia akan mendapat azab yang sangat pedih. (179) Dalam Qisas itu ada (jaminan) kehidupan bagimu, wahai orang-orang yang berakal agar kamu bertakwa.”

Baca juga, Muhammadiyah Jateng Gelar Pelatihan Manajemen Reputasi Digital, Dodok Sartono: Citra Muhammadiyah Harus Dibangun dengan Nilai dan Kinerja

Qisas dan Solusi Bullying, Di Mana Titik Temunya (Solusinya)?

Saya menduga kuat, barangkali maraknya bullying karena kita terlalu memaklumi dalam artian memafkan tanpa ada upaya tegas dan pembinaan terhadap pelakunya. kalau kita renungi konsep qisas itu menawarkan kehidupan ( kedamaian) yang menyangkut individu banyak. pesan dasar qisas adalah; jika tidak disakiti jangan menyakiti, jika ingin dihormati hormatilah orang lain begitu seterusnya. hal ini secara aksiomatik manusia pasti menerimanya; bahwa tidak ada manusia yang ingin disakiti, tidak ada manusia yang ingin di-bully.

Maka, saya tawarkan kaitannya qisas dengan dunia pendidikan kita saat ini dalam poin-poin:

1. Qisas itu berlaku pada dua tindak kejahatan: pembunuhan dan penganiayaan; bullying masuk penganiayaan
2. Islam sangat menghargai nyawa dan jiwa seseorang, dan konsep qisas adalah menjaga hal itu, tidak hanya nyawa bahkan kehormatan dan jiwanya.
3. Memaafkan memang selalu menjadi tindakan mulia, tapi harus ada catatan dan jaminan bahwa pelaku tidak mengulanginya, jika mengulangi makan jangan dimaafkan
4. Dalam ranah pendidikan, konsep ini bisa dijadikan sebagai pembiasaan menghormati orang lain dan ini salah satu tujuan pendidikan karakter. caranya? memahamkan anak pentingnya menyayangi sesama, memberikan konsekuensi logis, jika tidak mau disakiti jangan menyakiti, jika tidak mau diejek jangan mengejak. dan memberikan konsekuensi jika melanggar, tanamkan ini sejak dini. konsep ini bisa dikembangkan sesuai metode yang biasa anda pakai
5. Peran keluarga dalam pendidikan rumah, menurut Nasih Ulwan, pendidikan anak dimulai dari rumahnya, rumah dalam hal ini orang tua harus menyiapkan kebutuhan pendidikan mendasar bagi anak; agama, adab harian dan nilai-nilai dasar lainnya yang dianggap penting. Termasuk juga mengajarkan melawan selama dalam kebenaran.
6. Jangan Dimaafkan! Lawan bullying itu, tuntut setinggi-tingginya, sampai pelaku takut. jika ada potensi dia menyesali dan berubah terserah anda mau dimaafkan atau tidak, jika tidak ada potensi itu selesaikan tuntutan itu, ingat tidak semua orang bisa dimaklumi. kita boleh kok melawan.

Bullying harus menjadi perhatian semua pihak, mulailah melawan, untuk mengajarkan kepada pelaku bullying itu bahwa: “Perbuatannya adalah salah, bahwa kita mulia, bahwa hal salah harus dihilangkah, bahwa manusia itu berharga, bahwa nyawa itu dilindungi, bahwa hal ini harus dihentikan”

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha