PWMJATENG.COM, Magelang – Programma Uitzending Managers (PUM) Netherlands Senior Expert memulai pendampingan intensif untuk empat lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) yang berada di Magelang, Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara. Program yang berlangsung dari 17 hingga 30 Juli 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan manajemen tata kelola di BTM.
Manager BTM Amman Magelang, Putro Prihatmanto, menyampaikan dalam keterangannya, “Kami mengucapkan terima kasih atas penunjukan BTM Magelang sebagai pilot project program ini. Pendampingan ini merupakan bagian dari kemitraan BTM dengan PUM Netherlands yang sudah terjalin selama ini. Kami sangat beruntung didampingi oleh Mr. Lex Boogaarts, seorang expert internasional dalam lembaga keuangan.”
Putro juga menambahkan bahwa pendampingan PUM telah memberikan banyak masukan berharga. “Kualitas SDM BTM harus unggul dan kompetitif untuk dapat bersaing dalam mengembangkan microfinance di Tanah Air. Manajemen SDM harus ditata dengan baik agar memotivasi karyawan dan meningkatkan pendapatan bisnis BTM,” ujarnya, Sabtu (20/7/24).
Baca juga, Telah Terbit! Download Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) 1446 H
Menurut Putro, teknologi juga menjadi fokus utama dalam pendampingan. “Transformasi teknologi di BTM adalah hal yang tak terhindarkan. Ini akan mempercepat akselerasi BTM dalam meningkatkan kekuatan pelayanan produk dan jasa keuangan kepada anggota,” ungkapnya.
Manager BTM Purbalingga, Abdullah Faozan, menambahkan bahwa program PUM membawa dampak positif. “Pendampingan ini sangat sesuai dengan kebutuhan BTM di Jawa Tengah. Program ini tidak hanya fokus pada SDM, tetapi juga disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing BTM,” katanya.
Yuyun Yunastuti Daud, perwakilan PUM Indonesia, menjelaskan bahwa PUM Netherlands adalah lembaga pendampingan bisnis berbadan hukum yayasan yang didanai oleh Kementerian Luar Negeri Belanda. “PUM terdiri dari para pensiunan pengusaha dan profesional seperti Mr. Lex Boogaarts yang memberikan pendampingan teknis kepada BTM. Pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan performa manajer dan staf serta memfasilitasi inovasi layanan di tengah tantangan zaman.”
Pendampingan ini berlangsung selama dua minggu secara offline dan dapat dilanjutkan secara online tanpa biaya, kecuali biaya akomodasi lokal. “Kami berharap pendampingan ini dapat meningkatkan kinerja manajer dan staf BTM, sehingga pelayanan kepada nasabah meningkat dan laba BTM juga bertambah,” pungkas Yuyun.
Editor : M Taufiq Ulinuha