
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melalui unit UMS Boga resmi menyerahkan sertifikat halal kepada puluhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mitra mereka, dalam sebuah acara yang digelar di Ruang Seminar Lantai 2 Perpustakaan UMS, Kamis (7/8/2025).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua Pusat Studi Halal UMS, Peni Indrayudha. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa UMS berkomitmen kuat mendukung gerakan halal di masyarakat.
“Kami sebagai pusat studi diberikan amanah oleh UMS untuk memberi dampak nyata kepada masyarakat. Salah satunya melalui program sertifikasi halal yang dibantu tim sertifikasi,” ujar Peni.
Ia menambahkan bahwa proses verifikasi halal tidak hanya berhenti pada produk akhir. “Kami juga menilai rumah produksi sebagai bagian dari rangkaian verifikasi. Jadi bukan hanya produknya saja yang diuji,” ungkapnya.
Usai sambutan, sertifikat halal diserahkan secara simbolis oleh Wakil Rektor II UMS, Muhammad Da’i. Ia didampingi oleh Peni Indrayudha dan Pimpinan Majelis Ekonomi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta, Subari.
Dalam arahannya, Da’i menekankan pentingnya kesadaran halal dalam setiap aspek kehidupan. Ia menyoroti kasus viral warung makan ayam goreng di Solo yang diketahui tidak memiliki sertifikasi halal, padahal pelanggannya banyak dari kalangan Muslim.
“Ini persoalan prinsip. Al-Qur’an jelas memerintahkan kita untuk memakan yang halal. Haram itu bukan sekadar status, tapi berkaitan langsung dengan akhlak dan spiritualitas kita,” tegas Da’i.
Menurutnya, memperoleh sertifikat halal bukan sekadar legalitas, melainkan bentuk tanggung jawab moral dan sosial pelaku usaha.
Baca juga, Mengungkap Negeri Rum: Sejarah, Letak, dan Relevansi dalam Al-Qur’an
“Insyaallah, kalau usaha panjenengan sudah halal, berkahnya bertambah, rezekinya juga ikut melimpah,” ucap Da’i di hadapan para pelaku UMKM.
Ia juga mengimbau agar setelah mendapatkan sertifikat, para pelaku usaha tetap menjaga kualitas dan integritas produk. “Jangan berhenti di sini. Teruslah menjaga amanah itu. Tim sertifikasi halal UMS akan selalu siap mendampingi,” tambahnya.

UMS Boga pada gelombang kedua program ini berhasil memfasilitasi 26 UMKM dengan total 32 produk bersertifikat halal. Selain itu, PDM Kota Surakarta juga mencatat 21 UMKM dengan 25 produk telah berhasil mendapatkan sertifikat yang sama.
Acara ini turut dihadiri oleh Direktur UMS Boga, Ngatono, tim sertifikasi halal UMS, tim UMS Boga, serta sejumlah pelaku UMKM mitra binaan UMS.
Di penghujung acara, Subari menyampaikan bahwa penyediaan produk halal merupakan wujud nyata dari prinsip amar ma’ruf nahi munkar dalam Islam.
“Kalau kita bawa dalam konteks makanan, maka artinya adalah menjauhkan diri dari yang haram, demi kebaikan diri, keluarga, dan sesama umat Muslim,” terang Subari.
Ia menegaskan bahwa usaha menyediakan makanan halal tidak boleh dipisahkan dari aspek ibadah. “Konsep halal itu meliputi tiga hal: zat atau bahan bakunya, cara memperolehnya, dan proses pengolahannya. Semuanya harus sesuai syariat,” paparnya.
Kontributor : Genis
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha