Produk Lokal Jepara Jadi Sorotan di Jambore Nasional JATAM 1 Kebumen, Ini Unggulan Tani Aisyiyah

PWMJATENG.COM, Kebumen – Tani Aisyiyah Jepara ikut ambil bagian dalam Jambore Nasional Jaringan Tani Muhammadiyah (JATAM) 1 yang berlangsung di Kabupaten Kebumen pada 19–21 September 2025. Dalam ajang tersebut, mereka membuka stand pameran yang menampilkan produk olahan lokal unggulan, mulai dari tepung mocaf hingga stik daun kelor.
Kehadiran Tani Aisyiyah Jepara dalam kegiatan nasional ini tidak hanya sekadar memperkenalkan produk, tetapi juga membawa pesan penting tentang potensi besar pertanian lokal. Produk-produk yang dipamerkan merupakan hasil inovasi dari para petani dan ibu-ibu tani Aisyiyah di Jepara yang mampu mengolah hasil bumi menjadi produk bernilai jual tinggi.
Perwakilan Tani Aisyiyah Jepara, Marfuatun, mengatakan bahwa keikutsertaan ini menjadi langkah nyata dalam mendukung penguatan ekonomi berbasis pertanian. “Daerah kami banyak menghasilkan ketela, sehingga sangat potensial dikembangkan menjadi produk turunan yang memiliki nilai tambah. Tepung mocaf dan stik daun kelor ini adalah contoh nyata kreativitas petani dan ibu-ibu tani Aisyiyah dalam mengolah hasil bumi menjadi produk yang sehat dan bernilai jual tinggi,” ujarnya.
Produk yang ditampilkan memang dipilih berdasarkan potensi pertanian daerah setempat. Ketela, yang banyak dihasilkan di Jepara, diolah menjadi tepung mocaf atau modified cassava flour. Tepung ini digadang sebagai alternatif sehat dan ramah lingkungan pengganti tepung terigu. Sementara itu, stik daun kelor menjadi primadona karena kaya nutrisi dan memiliki cita rasa khas yang disukai masyarakat.
Baca juga, Memaknai Maulid: Mengayuh di Antara Dua Karang (Bagian Pertama)
Stand Tani Aisyiyah Jepara pun sukses menarik perhatian para peserta jambore. Mereka yang berkunjung tak hanya mencicipi, tetapi juga mendapatkan penjelasan mengenai keunggulan gizi dan manfaat dari produk tersebut. Tepung mocaf dipromosikan sebagai solusi pangan yang mendukung gaya hidup sehat, sedangkan stik daun kelor dinilai sesuai dengan tren makanan bergizi tinggi yang kini semakin digemari.

Menurut Marfuatun, inovasi semacam ini lahir dari kebutuhan untuk memanfaatkan potensi pertanian yang ada di sekitar masyarakat. Dengan kreativitas, hasil bumi tidak lagi dijual mentah, melainkan diolah menjadi produk olahan yang lebih tahan lama dan memiliki daya saing di pasaran. Ia menegaskan bahwa semangat para petani dan ibu-ibu tani Aisyiyah menjadi kunci dalam melahirkan produk berkualitas.
“Harapan kami, melalui jambore ini, produk lokal hasil olahan petani bisa lebih dikenal secara nasional. Dengan begitu, terbuka peluang pasar yang lebih luas sehingga produk tidak hanya berhenti di tingkat lokal,” tambahnya.
Keikutsertaan Tani Aisyiyah Jepara juga menjadi bukti bahwa pertanian lokal memiliki potensi besar jika dikelola dengan baik. Produk seperti tepung mocaf dan stik daun kelor bisa menjadi bagian dari gerakan pangan sehat nasional. Hal ini sejalan dengan upaya JATAM yang mendorong kemandirian pangan berbasis potensi daerah.
Kontributor : Kamal
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha