PRA Karangbener Kudus Tingkatkan Pemahaman Sejarah melalui Kunjungan Pembelajaran ke Kauman Yogyakarta

PWMJATENG.COM, YOGYAKARTA – Dalam upaya memperkuat pemahaman ideologi dan menumbuhkan kecintaan kader terhadap sejarah organisasi, Pengajian Safari PRA Karangbener Kudus menggelar kunjungan pembelajaran ke pusat gerakan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di kawasan Kauman, Yogyakarta, Ahad (7/12/2025).
Kegiatan ini menjadi implementasi nyata program pembinaan kader dengan menghadirkan pembelajaran sejarah secara langsung di lokasi-lokasi bersejarah tempat lahir dan berkembangnya Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
Agenda diawali dengan kunjungan ke Langgar Kidul, bangunan bersejarah yang menjadi pusat aktivitas dakwah dan pendidikan KH. Ahmad Dahlan. Terletak di Gang KH. Zamhari, Langgar Kidul merupakan ruang penting tempat gagasan pembaruan Islam dirintis, yang kemudian melahirkan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan.
Para peserta mendapatkan penjelasan langsung dari Mas Ahmad, keturunan keempat KH. Ahmad Dahlan yang saat ini merawat Langgar Kidul. Ia menyampaikan berbagai kisah perjuangan sang pendiri Muhammadiyah, termasuk peristiwa koreksi arah kiblat yang menjadi tonggak penting pembaruan praktik keagamaan di Indonesia.
Keaslian bangunan yang tetap terjaga membuat peserta seolah diajak kembali ke suasana awal tumbuhnya gerakan Muhammadiyah. Untuk menjaga ketertiban dan menghormati aktivitas warga Kauman, panitia mengatur jadwal kunjungan secara tertib agar tidak mengganggu waktu salat maupun kegiatan masyarakat setempat.
Selain menyerap materi sejarah, peserta juga menikmati atmosfer kawasan Kauman yang sarat nilai historis. Lorong-lorong sempit, bangunan tradisional, serta budaya religius yang masih terpelihara menghadirkan gambaran nyata Kauman sebagai episentrum gerakan intelektual dan sosial Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah pada masa perintisan.
Ketua PRA Karangbener Kudus, Kristiana, menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan langkah strategis dalam pembinaan kader perempuan Muhammadiyah.
“Kami berharap para anggota dapat menangkap nilai perjuangan KH. Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah, sehingga semangat tersebut dapat dilanjutkan dalam dakwah yang adaptif, kontekstual, dan berkemajuan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, PRA Karangbener Kudus meneguhkan keyakinan bahwa memahami sejarah bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi menjadi fondasi penting untuk memperkuat arah gerakan di masa kini dan masa depan Muhammadiyah serta ‘Aisyiyah.
Kontributor: Panca Santi HS
Editor: Al-Afasy



