PR IPM SMK Muhi Weleri Ramaikan Kegiatan Krida Skamuhi
PWMJATENG.COM. KENDAL. Sejumlah kegiatan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMK Muhammadiyah 1 ( Muhi) Weleri mengiringi kegiatan Krida Skamuhi, sebuah kegiatan yang berorientasi pada dakwah kaum pelajar dengan penalaran ilmu pengetahuan teknologi, dan olah vokal.
Kegiatan yang berlangsung pada Ahad (27/1) diikuti oleh seluruh anggota IPM di SMK tersebut dan dibuka oleh kepala SMK Muhi Weleri, Abdul Wahid Dadong Wartomo.
Abdul Wahid Dadong Wartomo mengapresiasi kegiatan anak – anak PR IPM sebagai bentuk partisipasi aktif untuk menunjukkan eksistensinya. “Kami bangga dengan pertunjukan yang diprakarsai oleh anak-anak IPM sebagai wujud kepedulian terhadap sekolah dan bisa dikembangkan lebih lanjut “ katanya.
Pantauan pwmjateng.com ,terdapat serangkaian kegiatan yang digelar, seperti lomba foto, one minute video dakwah, cipta puisi, cipta cerpen, dan seminar bertajuk ‘ Kiat Remaja Gaul Menyikapi Sosmed Kekinian ‘ menghadirkan nara sumber ketua umum PW IPM Jawa Tengah, Ahmad Basyirudin.
Basyirudin dalam paparannya menjelaskan perkembangana zaman yang semakin berubah dari waktu ke waktu, dan apa yang kita harapkan apabila diri kita tanpa perubahan, ‘ if we wan’t a different result we must change our action’. “ Tanpa disadari kita sebagai komunitas penikmat kecanggihan hasil teknologi yang semakin di luar nalar. Dunia yang serba online, cepat tersaji dan kita tenggelam di dalamnya membuat tak berdaya, sebagai penikmat belaka, bukan sebagai pelaku utama dalam menghadirkan teknologi “ katanya. “ Meskipun kita sebagai penikmat teknologi “ lanjut Basyirudin. “ mestinya kita bisa memanfaatkan hasil tehnologi itu untuk kemaslahatan ummat.”
Sebagai ketua umum PW IPM Jawa Tengah, Basyirudin meminta kepada seluruh anggota IPM untuk menyikapi kehadiran teknologi itu dengan cerdas dan kreatif. “Ikatan Pelajar Muhammadiyah harus cerdas dan kreatif, yaitu mampu menghadirkan karya nyata, tidak berpangku tangan, tidak mau berfikir cerdas, tetapi maunya instan, menggantungkan orang tua dengan meminta uang.“ pintanya. “Pelajar harus berfikir lebih maju dengan menjadikan media teknologi sebagai sarana edukasi, dan dakwah, Memanfaatkan teknologi juga bisa untuk mendapatkan hasil finansial . “ sambungnya.
Menurut Ahmad Basyirudin, Pelajar Muhammadiyah bisa disebut sebagai pelajar gaul masa kini apabila kreatif bernilai tambah dalam memanfaatkan media sosial. “ Barulah kita disebut Pelajar Muhammadiyah gaul masa kini jika mampu mengoptimalkan media sosial untuk sesuatu yang bermanfaat ‘ tegasnya. ( Dyah Anggraeni/MPI Kendal )