PWMJATENG.COM, Kendal – Ikhtiar kolektif Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Tengah dalam melahirkan kader-kader kritis dan transformatif terus berjalan. Salah satu wujudnya adalah pelaksanaan Pelatihan Kader Madya Taruna Melati (PKMTM) III, sebuah program yang bertujuan mencetak pemimpin muda dengan kemampuan analisis kritis dan kepemimpinan yang unggul.
PKMTM III berlangsung pada Ahad hingga Jumat, 29 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025, bertempat di SMK Muhammadiyah 3 (Muga) Weleri, Kendal. Acara ini diikuti 35 peserta yang berasal dari berbagai Pimpinan Daerah IPM se-Jawa Tengah serta delegasi dari PW IPM Sumatra Utara. Dengan mengusung tema “Menuju Rumah Berkarya Pelajar: From Creative Minority to Impactful Movement”, pelatihan ini menjadi langkah strategis IPM dalam membangun generasi penerus yang visioner.
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal, Maryono, membuka acara ini dengan penuh antusias. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa nostalgianya terhadap masa aktif di IPM, terutama saat mengikuti pengkaderan serupa.
“Bagi saya, ini menggugah kenangan 35 tahun lalu ketika aktif di PD IPM Kabupaten Kendal. IPM adalah lumbung perkaderan yang konsisten mencetak kader beraqidah kuat dan berakhlak mulia,” ujar Maryono, Ahad (29/12/2024).
Maryono juga menegaskan pentingnya peran pelajar Muhammadiyah dalam berdakwah, baik di lingkungan internal sekolah Muhammadiyah maupun di sekolah lainnya. Menurutnya, dakwah pelajar Muhammadiyah harus berlandaskan penguatan aqidah dan akhlak mulia sebagai identitas utama IPM. Ia menambahkan, gerakan “kembali ke masjid” juga harus terus digalakkan.
“Gerakan ini mendorong pelajar untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan spiritual. Berdasarkan survei Indonesia Moslem Report 2019, hanya 38,9% umat Islam di Indonesia yang menjalankan shalat lima waktu secara rutin, dan hanya 2% melaksanakannya berjamaah. Data ini harus menjadi motivasi bagi pelajar Muhammadiyah untuk menegakkan shalat berjamaah,” jelasnya.
Baca juga, Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jateng Tahun 2024
Ketua Umum PW IPM Jateng, Daei Aljanni, menyatakan bahwa PKMTM III adalah bagian dari kontribusi IPM dalam mempersiapkan generasi emas 2045, masa yang diproyeksikan sebagai puncak bonus demografi.
“Pelatihan ini menjadi solusi IPM dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang gemilang. Peserta diajarkan menjadi pemimpin yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas dan komitmen terhadap nilai-nilai keislaman dan kebangsaan,” ujar Daei, Senin (30/12/2024).
Ia juga menekankan bahwa generasi emas 2045 harus mampu mengembangkan karakter dan nilai-nilai keislaman, selain prestasi akademik. “PKMTM III adalah langkah strategis untuk mencetak pemimpin yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tambahnya.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Weleri, Ali Mu’zi, turut memberikan pandangannya tentang pentingnya pengkaderan formal dalam mencetak pemimpin IPM yang andal. Ia menyebut bahwa kader pimpinan IPM harus memiliki pengalaman mengikuti pelatihan Taruna Melati.
“Kader pimpinan berbeda dengan kader anggota. Mereka tidak hanya menggerakkan organisasi, tetapi juga memiliki tanggung jawab besar sebagai penerus tokoh Muhammadiyah yang menjadi pendiri Republik Indonesia,” tegas Ali Mu’zi.
Ia berharap PKMTM III mampu membentuk karakter kader yang kuat dan mencetak pemimpin berintegritas tinggi. “Pemimpin IPM harus mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya pelajar,” harapnya.
Acara pembukaan PKMTM III dihadiri sejumlah tokoh, termasuk perwakilan Polsek Weleri, Koramil 04/Weleri, Kepala SMK Muhammadiyah 3 Weleri, Maulana Malik Ibrohim, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kendal, Inu Indarto, serta jajaran Ortom Daerah Kendal. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya PW IPM Jateng dalam mencetak generasi pelajar Muhammadiyah yang tangguh.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha