Petani Cilacap Diajari Bikin POC dari Jantung Pisang, Hasilnya Bikin Kaget

PWMJATENG.COM, Cilacap – Belasan petani Dusun Sumbersari, Desa Padangsari, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, mengikuti sosialisasi dan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) serta pengendalian hama penyakit tanaman berbahan alami. Kegiatan bertajuk Ngumpul Bareng Nambah Ilmu Bersama Jatam Cilacap (NGUMBAR MBAHMU) ini berlangsung di desa setempat, Sabtu (9/8/2025).
Dalam pelatihan tersebut, peserta langsung mempraktikkan pembuatan POC berbahan jantung pisang. Cara pembuatannya cukup sederhana. Jantung pisang dipotong kecil-kecil, diremas, lalu dicampur gula. Campuran itu dimasukkan ke wadah tertutup dan didiamkan sekitar satu minggu hingga terjadi fermentasi alami. Cairan hasil fermentasi tersebut kaya unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan akar.
Selain itu, petani juga belajar membuat pestisida alami. Bahan yang digunakan antara lain daun pohon sri rejeki, buah bintaro, dan umbi gadung. Semua bahan dipotong kecil, dimasukkan ke dalam botol berisi air kelapa, lalu difermentasi secara alami.
Sekretaris Jatam Majenang, Anjar Yogi Pamungkas, yang didampingi Sekretaris Jatam Daerah, Sugeng Supriyanto, mengatakan pelatihan ini diharapkan mendorong petani beralih ke sistem pertanian organik. “Kembali ke pertanian yang sehat dengan menggunakan POC dan pengendalian hama penyakit berbahan alami,” ujarnya.
Menurut Anjar, 15 petani yang hadir tidak hanya menerima materi, tetapi juga langsung praktik di lapangan. “Insya Allah, ke depan akan ada pendampingan dari Jatam agar petani lebih percaya diri menggunakan POC dan pestisida alami,” tandasnya.
Sugeng menambahkan, Jatam Cabang Majenang berperan mewadahi dan mengembangkan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. “Setiap cabang Jatam bebas mengusulkan bidang pelatihan sesuai kebutuhan. Jika ada usulan, kami siap mendatangkan narasumber,” katanya.
Baca juga, Zakat Kontemporer dalam Perspektif Muhammadiyah: Menafsir Ulang Delapan Asnaf dalam Konteks Kehidupan Modern
Dalam kesempatan itu, Ketua Inovasi Jatam Daerah, Fajar Arifin, bersama Budhi Rachmadi, menjelaskan bahwa inovasi POC dan pestisida alami ini bisa dibuat dengan biaya nol rupiah. Kuncinya adalah mengubah pola pikir petani yang terbiasa memakai pupuk kimia. “Ilmu ini kami sebarkan gratis. Akan lebih baik jika langsung dipraktikkan,” ujar Fajar.
Ia menegaskan, bila petani belum siap memproduksi sendiri, Jatam Daerah siap membantu dengan dukungan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). “Kami ingin mengedukasi bahwa bertani itu murah. Setiap cabang Jatam bisa mengembangkannya,” tambahnya.

Kepala Desa Padangsari, Mahruri, yang ikut menjadi peserta, menilai sosialisasi ini sangat bermanfaat. “Biaya pembuatannya murah karena menggunakan bahan dari lingkungan sekitar. Hasil panen padi organik lebih sehat dan biaya produksinya rendah,” ujarnya.
Menurutnya, pendampingan berkelanjutan dari Jatam sangat penting agar manfaat pupuk organik dapat dirasakan langsung oleh petani.
Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PCM Majenang sekaligus anggota MPM PDM Cilacap, Imam Fauzi, menyatakan MPM siap memfasilitasi kegiatan Jatam, baik di bidang pertanian, peternakan, perikanan, maupun Kelompok Usaha Bersama (KUB) kuliner. Ia menegaskan, salah satu fokusnya adalah edukasi pembuatan POC dan pestisida alami.
“Tujuannya menyehatkan masyarakat melalui pertanian organik, sambil mengurangi penggunaan pupuk kimia,” katanya.
Kontributor : Wasis
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha