PWMJATENG.COM, Surakarta – Ramadan di Indonesia menjadi momen istimewa bagi mahasiswa asing Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Berbagai pengalaman unik dirasakan, terutama saat berburu takjil di depan Kampus II UMS. Mahasiswa asing asal Yaman dan Afrika Tengah menunjukkan antusiasme mereka dalam menyambut bulan Ramadan di Indonesia.
Salah satu mahasiswa asing, Basheer Anwar Ibrahim Raje dari Yaman, merasakan bahwa Ramadan di Indonesia memiliki nuansa yang lebih santai. Momentum ini tidak hanya meningkatkan ibadah, tetapi juga membantu memperbaiki akhlak.
“Pengalaman Ramadan di sini santai, sekaligus membangun ibadah dan akhlak,” kata Basheer, Kamis (21/3), saat berburu hidangan untuk berbuka puasa.
Basheer juga menyoroti perbedaan waktu berbuka yang lebih cepat di Indonesia, membuat Ramadan di sini memiliki keunikannya tersendiri. Ini sudah menjadi pengalaman kedua Basheer menjalani Ramadan di Indonesia.
Baca juga, Puasa dan Moralitas Politik
“Di sini, makanan favorit saya adalah rendang, nasi ayam geprek, dan nasi goreng,” tambah Basheer ketika ditanya tentang makanan favoritnya di Indonesia.
Tidak hanya Basheer, Mahamoud Abdurrahman Hassan dari Afrika Tengah juga berbagi pengalaman dalam menjalani bulan puasa di Indonesia.
“Ramadan ini saya manfaatkan untuk meningkatkan ibadah melalui tadarus Al Quran. Ini bulan di mana kita wajib berpuasa dan juga wajib beribadah. Kita harus bekerja keras agar Allah menerima ibadah kita dengan baik,” jelas Mahamoud Abdurrahman, menggambarkan aktivitas dan harapannya untuk Ramadan kali ini.
Ramadan di Indonesia tidak hanya memperkaya pengalaman mahasiswa asing UMS, tetapi juga menjadi momen spiritual yang membawa keberkahan dan kedamaian bagi semua umat Muslim di negeri ini.
Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha