PWMJATENG.COM, Surakarta – Pesantren Mahasiswa ITS PKU Muhammadiyah Surakarta menghadirkan pengalaman internasional melalui program “Join Us for An International Experience” yang berlangsung pada Senin, 18 Desember 2024. Acara yang bertempat di pesantren mahasiswa ini mengusung tema “Culinary and Conversation” dalam rangkaian program Language Culture Mixer, dengan mendatangkan mahasiswa asing dari Pakistan dan Rwanda.
Kegiatan ini dirancang untuk mengenalkan kuliner khas Pakistan dan Rwanda, termasuk demonstrasi langsung cara pembuatannya. Program ini diikuti ratusan mahasiswa, memberikan pengalaman budaya lintas negara yang memperkaya wawasan para peserta. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong interaksi antara mahasiswa asing dan mahasantri melalui percakapan dan diskusi yang mendalam.
“Melalui acara ini, kami ingin memperluas wawasan mahasiswa tentang nilai-nilai budaya dan kehidupan dari Pakistan dan Rwanda,” ujar Weni Hastitu, Rektor ITS PKU Muhammadiyah Surakarta. Ia menambahkan bahwa program semacam ini mendukung visi kampus untuk menjadi institusi unggul, islami, dan berkemajuan.
Tak hanya sekadar mencicipi kuliner autentik, acara ini juga menjadi ajang latihan komunikasi menggunakan bahasa asing. “Kegiatan ini memungkinkan mahasiswa untuk terbiasa berbicara dalam bahasa asing, yang merupakan salah satu langkah penting menuju globalisasi pendidikan,” tambah Weni.
Pesantren mahasiswa ITS PKU Muhammadiyah rutin mengadakan kegiatan serupa bekerja sama dengan Biro Kerjasama Unit Internasional (BKUI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Suyanto, Wakil Rektor III ITS PKU, menyampaikan bahwa program ini tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga membangun jejaring internasional yang bermanfaat bagi mahasiswa.
Baca juga, Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jateng Tahun 2024
“Melalui acara ini, mahasiswa tidak hanya belajar budaya negara lain, tetapi juga memiliki kesempatan berbagi cerita dan pengalaman langsung dengan mahasiswa asing. Ini adalah momen penting untuk mempererat persahabatan antarbangsa,” ungkap Suyanto.
Acara ini menjadi sarana untuk mengenalkan budaya melalui makanan khas Pakistan dan Rwanda, yang meliputi masakan tradisional seperti biryani dan brochettes. Para mahasiswa tidak hanya menikmati hidangan, tetapi juga belajar tentang filosofi dan tradisi di balik setiap sajian. Dalam sesi percakapan, peserta berdiskusi tentang budaya, kebiasaan, hingga sistem pendidikan di masing-masing negara.
“Saya sangat senang bisa berbagi budaya negara saya dengan teman-teman di Indonesia,” ujar salah satu mahasiswa asal Rwanda. Hal senada diungkapkan mahasiswa asal Pakistan yang menyatakan antusiasme terhadap budaya Indonesia yang sangat terbuka terhadap keberagaman.
Dengan program seperti ini, ITS PKU Muhammadiyah Surakarta membuktikan komitmennya untuk menciptakan generasi unggul yang mampu bersaing di tingkat internasional. Harapannya, kegiatan seperti ini terus dikembangkan agar memberikan manfaat lebih luas, tidak hanya bagi mahasantri, tetapi juga masyarakat sekitar.
“Ini adalah langkah awal yang baik untuk mendekatkan mahasiswa dengan dunia internasional. Harapannya, kita dapat terus melahirkan generasi yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga mampu memahami dan menghargai keberagaman budaya dunia,” pungkas Suyanto.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha