Perkuat Literasi Fikih Kematian, Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah Katekan Gelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah

PWMJATENG.COM, TEMANGGUNG – Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) dan Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Katekan menyelenggarakan Pelatihan Pemulasaraan Jenazah pada Rabu (3/11/2025) di Gedung TPQ Al I’tisham Katekan. Sebanyak 30 peserta yang merupakan pengurus PRA dan PRNA mengikuti acara ini dengan penuh antusias. Kegiatan menghadirkan Ustaz Suwondo sebagai pemateri utama.

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman fikih kematian sekaligus membekali Muslimah Aisyiyah dan Nasyiah dengan keterampilan pemulasaraan jenazah sesuai tuntunan syariat. Peserta mengikuti dua sesi utama, yakni pemaparan materi dan praktik lapangan.
Ustaz Suwondo menegaskan bahwa kemampuan mengurus jenazah merupakan tanggung jawab sosial setiap Muslim.
“Kematian adalah kepastian. Setiap Muslim perlu memahami cara memuliakan jenazah agar saudaranya kembali kepada Allah dalam keadaan suci,” ujarnya.
Beliau menambahkan bahwa keahlian ini tidak hanya menjadi tanggung jawab keluarga, tetapi juga masyarakat yang siap membantu ketika diperlukan.
Materi pelatihan mencakup tahapan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengafani, hingga prinsip-prinsip etika ketika menangani jenazah. Peserta mencatat secara saksama dan berkesempatan melakukan praktik langsung.
Salah satu hal yang menarik, pelatihan ini menggunakan model manusia asli sebagai objek praktik, bukan boneka manekin seperti umumnya. Seorang peserta beserta putranya bersedia menjadi model sehingga proses pembelajaran berlangsung lebih realistis dan sesuai kondisi lapangan.
Menurut Ustaz Suwondo, metode tersebut membuat peserta lebih siap menghadapi situasi sebenarnya.
“Ketika praktik lebih nyata, peserta akan lebih siap menghadapi kondisi sebenarnya,” jelasnya.
Salah satu peserta mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat membantu meningkatkan kesiapan menghadapi situasi darurat.
“Kematian tidak direncanakan dan bisa terjadi kapan saja. Setidaknya kami bisa membantu ketika dibutuhkan,” tuturnya.
Ketua panitia menjelaskan bahwa kolaborasi antara PRA dan PRNA Katekan merupakan bentuk peningkatan kapasitas kader perempuan Muhammadiyah.
“Kami ingin kader Aisyiyah dan Nasyiah mampu mengurus jenazah sesama Muslim dengan benar. Ini mencerminkan nilai keikhlasan dan solidaritas,” ujarnya.
PRA dan PRNA Katekan berencana menjadikan pelatihan ini sebagai program berkelanjutan di tingkat ranting. Selain memperkuat kompetensi kader, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat ukhuwah dan gotong royong dalam pelayanan umat.
Dengan terlaksananya pelatihan ini, para kader diharapkan mampu terjun membantu masyarakat ketika terjadi musibah kematian sehingga tidak ada warga yang kesulitan dalam proses pemulasaraan jenazah.
Editor: Al-Afasy



