Khazanah Islam

Perjuangan Nabi Muhammad Saw. dalam Menyebarkan Islam

PWMJATENG.COM – Perjuangan Nabi Muhammad Saw. dalam menyebarkan Islam merupakan kisah agung yang tidak hanya mencatat sejarah perubahan besar, tetapi juga menyimpan nilai keteladanan yang abadi. Kehadiran beliau di tengah masyarakat Arab abad ke-7 mengubah wajah peradaban yang sebelumnya gelap oleh praktik jahiliah, menuju cahaya iman dan tauhid.

Sejak kecil, Nabi Muhammad Saw. dikenal sebagai pribadi yang jujur dan amanah. Gelar al-Amîn (orang yang terpercaya) melekat erat dalam dirinya. Hal ini menjadi modal penting dalam mengemban risalah Islam yang diwahyukan Allah Swt. melalui malaikat Jibril. Wahyu pertama yang beliau terima, “Iqra’,” menandai dimulainya perjuangan dakwah yang penuh rintangan. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (١) خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ (٢) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (٣)

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah.” (QS. Al-‘Alaq: 1–3)

Ayat tersebut menjadi titik awal perjuangan Nabi dalam menanamkan kesadaran tentang pentingnya ilmu dan keimanan. Namun, dakwah beliau tidak serta-merta diterima oleh masyarakat Quraisy. Kaum Quraisy yang terbiasa dengan sistem sosial, budaya, dan agama jahiliah, menentang keras ajaran Islam yang membawa nilai keadilan, persamaan, serta larangan menyembah berhala.

Perjuangan Nabi Saw. di Makkah dipenuhi dengan berbagai tekanan, hinaan, hingga siksaan terhadap pengikut beliau. Namun, kesabaran menjadi senjata utama. Nabi tidak pernah membalas keburukan dengan keburukan, melainkan dengan akhlak mulia. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt.:

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. An-Nahl: 125)

Meskipun mendapatkan perlawanan keras, dakwah Nabi di Makkah berhasil menyentuh hati sebagian orang, terutama mereka yang tertindas oleh sistem sosial. Bilal bin Rabah, Ammar bin Yasir, dan Sumayyah adalah contoh pengikut setia yang rela berkorban demi Islam. Namun, penindasan Quraisy semakin memuncak sehingga Nabi memutuskan untuk hijrah ke Madinah.

Baca juga, Hukum Lalai hingga Mengakibatkan Meninggal Dunia dalam Perspektif Islam

Hijrah bukan hanya perpindahan fisik, tetapi juga strategi besar dalam memperkuat dakwah. Di Madinah, Nabi membangun masyarakat Islam yang berlandaskan ukhuwah, keadilan, dan persaudaraan. Beliau mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, membangun masjid sebagai pusat aktivitas umat, serta menyusun Piagam Madinah sebagai konstitusi awal yang mengatur kehidupan bersama antarumat beragama.

Perjuangan Nabi Saw. juga tampak dalam upaya mempertahankan umat dari ancaman eksternal. Perang Badar, Uhud, dan Khandaq menjadi bagian dari perjalanan dakwah yang menunjukkan keberanian, strategi, serta tawakal beliau kepada Allah. Semua perjuangan tersebut bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan demi tegaknya agama Allah.

Puncaknya, ketika Nabi berhasil menaklukkan Makkah tanpa pertumpahan darah yang berarti. Peristiwa Fathu Makkah menjadi bukti bahwa perjuangan Nabi adalah dakwah penuh kasih sayang. Alih-alih membalas dendam, beliau justru memberikan ampunan kepada musuh-musuhnya. “Pergilah kalian, karena kalian bebas,” demikian sabda Nabi, menunjukkan betapa agung akhlak beliau.

Dari kisah perjuangan Nabi Muhammad Saw., umat Islam mendapatkan teladan tentang kesabaran, keberanian, strategi, dan akhlak mulia. Islam tersebar bukan semata-mata melalui kekuatan pedang, tetapi melalui kekuatan akidah, akhlak, dan persatuan umat.

Kini, tugas umat Islam adalah melanjutkan perjuangan tersebut dengan menebarkan nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Allah Swt. berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

Artinya: “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)

Dengan demikian, perjuangan Nabi Muhammad Saw. tidak hanya menjadi sejarah, tetapi juga menjadi inspirasi abadi. Beliau mengajarkan bahwa perubahan besar harus ditempuh dengan kesabaran, kebijaksanaan, dan keteguhan iman. Semangat perjuangan Nabi itulah yang seharusnya terus hidup dalam diri umat Islam untuk menghadirkan kebaikan di tengah masyarakat.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE