PERISTIWA LITERASI PAGI HARI DI NEGERI POCI
Hendra Apriyadi (Ketua Komunitas Rumah Baca Matahari Kab Tegal)
SIAP yang pernah berkunjung di Negeri poci maupun negeri ngapak, tahu aci, pasti ada di Kabupaten Tegal siapa yang pernah melihat serumpunan anak –anak berbaju biru bersama seorang anak muda yang tak perkenal lelah untuk berbagi dan bergerak untuk saling memberikan manfaat untuk orang lain. Pagi Hari saya bahagia bisa menggerakan untuk saling berbagi bersama masyarkat kab Tegal . Jarak perjalanan kurang lebihnya 30 Menit dari desa Jembayat melitasi sawah dan hutan jati belantara angin menjadi kawan Susana alam yang mengasikan.
Mengawali dari diskusi di Grup Whatsapp bersama kawan kawan Gerakan Literasi Sekolah SMK Muhammadiyah Lebaksiu dan sahabat Volunter Literasi dari PD IPM Kab Tegal serta pengurus Majelis Pustaka dan Informasi Muhammadiyah Kab Tegal. Saya akan menggiat corner literasi di Alun Alun Slawi Kab Tegal , Apakah ada yang bisa membantu saya untuk membawa 4 dus buku ? kawan kawan dari Gerakan Sekolah Literasi SMK Muhammadiyah Lebaksiu langsung merespon siap bisa pak , nanti langsung pesan GoJek atau Go Car (hanya usulan)
Seorang kawan dari IMM dan guru Bahasa Indonesia Mas Wildan meresmpon dengan baik sejak hari sabtu “ Mas hendra bagaimana untuk acara hari minggu apakah saya bisa bantu. ? Mohon maaf mas hendra saya masih di SMP Muhammadiyah Slawi masih ada pengayaan “ Ungkap mas Wildan Lewat whatsaap. Saya jawab saya masih di Bascame Rumah Baca Matahari Gedung Dakwah Muhammadiyah Kab Tegal.
Silakan kalau ada waktu nanti kita survei tempat untuk acara Corner Literasi di komplek Alun Alun Slawi. Saya sempat pesimis apakah bisa untuk menggiatkan acara Corner Literasi di Alun Alun Slawi . Saya dapat informasi dari Pak Andi katanya harus izin dulu pada penjaga keamanan nanti sewa tempat . Jangan sembarangan asal buka stand . “ Lagi lagi kawatir menghantui saya . Tapi saya optimis insya allah Akan bisa dilaksanakan.
Sampai akhirnya sabtu sore saya masih di Basecamp Rumah Baca Matahari sampai pukul 17.00 saya begegas menuju percetakan untuk membuat spanduk. Alhamdulillah langganan saya melayani dengan baik mas hendra spanduknya mau digunakan hari apa ? untuk hari Minggu mas pukul 06.00 pagi .
Waduh ini sudah pukul 17.15 ya sudah saya design sebentar tapi ditunggu ya hanya 30 menit langsung jadi , Ya oke siap. Setelah itu pukul 18.00 azan mahrib berkumandang menandakan segera melaksanakan sholat maghrib. Sedangkan baner literasi pun sudah jadi, dengan biaya Rp 50.000 rupiah Alhamdulillah uang di dompet masih ada. Besok pagi semoga tabunganku masih ada untuk menggiatkan Gerakan Corner Literasi. Setiap menerima honor sebagai guru swasta saya sisihkan uang untuk menggerakan kegiatan sosial sebagian saya tabung untuk kebutuhan kuliah program pascasarjana yang sebentar lagi selesai jika ada kesempatan Insya allah melanjutkan program Doktor . maupun persiapan menikah.
Bergegas pulang ke Desa Jembayat Kecamatan Margasari perjalan 30 Menit dari slawi melaju dengan cepat sepeda motor yang menemaniku mencari rezeki dan menggerakan kegiatan sosial. Sampai rumah pukul 18.30 membersihkan muka merebah untuk istirahat makan malam bersama ibu dan bapak dirumah.
Keesokan pagi hari Minggu 28 Januari 2018 di Negeri Poci
Bangun pagi pukul 04.00 pagi terdengar suara Azan subuh bergegas untuk mengambil Air wudhu segera melakukan sholat subuh . membangunkan para sahabat GLS untuk bangun ayo sholat subuh dan siap siap untuk kegiatan Corner Literasi di Alun Alun Slawi . Ada yang menjawab melalui pesan siap pak saya sudah bangun. Ternyata ada yang sudah siap untuk berangkat pagi. Ibuku sudah menyiapkan makanan untuku tetapi saya hanya minum air putih dan lanjut menyiapkan buku buku yang ada di meja saya masukan dalam tas penuh .
setelah itu kunyalakan sepeda motorku melaju dengan kecepatan 60 Km/ perjam dari desa jembayat sampai kota slawi , kunikmati segarnya alam di pagi hari berkabut , pohon jati yang besar besar berdaun hijau dan sawah yang sangat luas serta Gunung Slamet yang menjulang tinggi. Sampai slawi pak Sarino penjaga kantor PDM Kab Tegal. Cepat sekali pagi pagi sudah sampai PDM ada acara mas Hendra. “ Saya ada acara membuat Aksi Gerakan Literasi di alun-alun Slawi. Terus pak sarino menawari kesaya . Bukunya nanti mau dibawa pakai apa ? Mau pakai mobil biar saya antarkan
.
Saya tersenyum tidak usah pak lagian saya tidak bisa menyupir terus hari ini juga sedang ada kegiatan di PDM barangkali mau di pakai. Oh gitu ya. Terus mau pakai apa mas Hendra , saya jawab pakai sepeda motor pak insya allah bisa . Tiba tiba Rizqi Nasrul haq mengabari pak Guru saya sudah di depan Gedung korpri saya mau ke PDM ga bisa karena pakai angkot, “ Mohon maaf saya tadi mampir di PDM Masih sepi, “ saya menjawab ya mas rizqi tunggu pak Hendra ya ini sedang saya bawa ke Alun alaun Slawi.
Ya allah begitu semangatnya para siswaku ini , iya adalah penggerak literasi dan Volunter yang Ikhlas yaitu Rizqi Nasrul haq , Sekar Indah Cahya, Denova , Pranita Irma Indriani, Afifahtul,Azis dan Ketua PD IPM Kab Tegal mas sofiudin, Akhirnya panasnya matahari menjadi penyemangat untuk menggiatkan gerakan literasi pada awalnya tidak ada yang merespon masyarakat sekitar hanya melihat saja sekilas ada juga yang menanyakan Harganya berapa bukunya mas .. ? Ibu buku ini bukan di jual htapi dibaca oh … dikira dijual saya mau beli. Saya hanya tesenyum.
Akhirnya para volunteer literasi dengan berbagai cara menawarkan kepada para masyarakat yang sedang menikmati suasana Alun Alun salawi. Para volunteer menawarkan silakan bapak ibu mba untuk mampir membaca buku Gratis dapat ilmu pengetahuan dan tidak ada yang merespon. Begitu rendahnya minat baca masyarakat di Indonesia.
“Lebih baik bermain Gajet maupun Hp Android untuk bermain game dari pada membaca buku, “ Clotehan anak muda yang iseng dipagi itu.
Tetapi ada yang sangat menarik sekelompok anak anak kecil sekitar 15 anak berebutan memilih buku buku bacaan membaca dan ada juga orang tua yang ikut mendampingi dan menayakan , “ Dari mana buku buku ini mas ? Saya jawab ini buku hibah dari pustaka begerak yang di himpun oleh Serikat Taman Pustaka Muhammadiyah kerjasama dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Bapak itu mengatakan saya salut pada Anda dan komunitas Rumah Baca Matahari yang digerakan Oleh Muhammadiyah.
Semoga terus menginspirasi dan Bapak itu membantu saya dan kawan kawan untuk ikut meramaikan kegiatan Corner Literasi. ada juga dua orang anak kecil perempuan membaca buku dengan suara keras dihadapan para pemuda dan pemudi yang sedang duduk manis. Saya tersenyum saja kenapa adik membacanya dengan nada keras “ Adik itu menjawab supaya ada yang mendengar cerita yang dibuku yang say abaca” Wah iya yah , Mas bukunya bagus gambarnya. mas minggu depan ada lagi ya nanti saya mau pinjam boleh. Begitu semangatnya dua anak perempuan ini. (*)