Peran Ajaran Islam dalam Membangun Tatanan Sosial
Peran Ajaran Islam dalam Membangun Tatanan Sosial
Oleh : Alvin Qodri Lazuardy, M.Pd. (Pesantren At-Tin UMP Kab. Tegal)
PWMJATENG.COM – Islam, sebagai agama yang diturunkan oleh Allah melalui para nabi, merupakan kesempurnaan dari ajaran yang telah disampaikan oleh nabi-nabi terdahulu. Ajarannya mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik secara individu maupun sosial, serta mencakup kebutuhan fisik dan spiritual. Ketika Islam dijalankan secara sempurna dalam masyarakat, berdasarkan tuntunan aqidah dan syariat yang telah ditetapkan oleh Allah, maka akan terbentuk suatu tatanan kehidupan sosial yang ideal dan sempurna.
Ajaran Islam memberikan panduan yang menyeluruh dan seimbang. Dalam ranah individu, Islam mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, menekankan pentingnya ibadah dan pengabdian kepada Allah, serta mengajarkan bagaimana individu harus menjaga akhlaknya, berbuat baik kepada sesama, dan menjaga keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani. Sementara itu, dalam konteks sosial, Islam mengatur hubungan antar individu dalam masyarakat, menciptakan tata aturan yang adil, serta menjamin hak-hak setiap anggota masyarakat. Nilai-nilai keadilan, persaudaraan, dan tanggung jawab sosial ditekankan dalam ajaran Islam, dengan tujuan menciptakan kehidupan yang harmonis dan sejahtera.
Sebagai makhluk yang diciptakan Allah dengan tugas yang mulia, manusia diberi amanah untuk menjadi khalifah di muka bumi. Amanah ini membawa tanggung jawab besar, yaitu mengatur kehidupan di bumi, menjaga keseimbangan alam, dan mengelola sumber daya yang ada demi kebaikan umat manusia. Tugas kekhalifahan ini bukanlah tugas yang ringan, karena manusia tidak hanya bertanggung jawab atas dirinya sendiri, tetapi juga atas masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dalam menjalankan tugas ini, manusia harus selalu ingat bahwa ia adalah hamba Allah yang harus mengarahkan seluruh aktivitasnya sebagai bentuk ibadah kepada-Nya.
Baca juga, Sudah Cerai? Penuhi Kewajiban Ini!
Islam memberikan kerangka yang jelas dalam menjalankan tugas kekhalifahan ini. Tanggung jawab manusia sebagai khalifah bukanlah semata-mata untuk memaksimalkan keuntungan materi, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan ekologis, sosial, dan spiritual. Dalam Islam, setiap tindakan manusia di dunia ini harus didasari oleh niat untuk beribadah kepada Allah. Setiap aktivitas, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, maupun budaya, harus diarahkan untuk mencapai rida Allah. Dengan demikian, kehidupan manusia di dunia tidak hanya terbatas pada kepentingan duniawi, tetapi juga terhubung dengan tujuan akhirat.
Tugas manusia sebagai khalifah ini juga membawa konsekuensi bahwa ia harus selalu bertindak dengan penuh kesadaran akan tanggung jawabnya. Islam mengajarkan bahwa setiap tindakan manusia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Oleh karena itu, manusia harus senantiasa berusaha untuk berbuat kebaikan, menjauhi kemaksiatan, dan menjaga amanah yang telah diberikan oleh Allah. Dalam konteks sosial, manusia harus menjalankan keadilan, menjaga persaudaraan, dan selalu berusaha untuk menciptakan kesejahteraan bersama.
Kesempurnaan ajaran Islam dalam mengatur kehidupan manusia ini menunjukkan bahwa agama bukanlah sekadar ritual ibadah yang dilakukan di masjid atau dalam bentuk doa. Islam adalah sistem kehidupan yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Ketika ajaran ini diterapkan secara sempurna dalam masyarakat, akan terbentuk tatanan sosial yang harmonis, adil, dan sejahtera. Islam tidak hanya mengatur hubungan vertikal manusia dengan Allah, tetapi juga hubungan horizontal antar sesama manusia dan alam sekitarnya.
Kesimpulannya, Islam menawarkan panduan hidup yang sempurna bagi individu dan masyarakat. Tugas kekhalifahan yang diberikan kepada manusia adalah amanah yang besar, tetapi dengan menjalankan ajaran Islam secara sempurna, manusia dapat mencapai keseimbangan dalam kehidupannya di dunia dan akhirat. Setiap aspek kehidupan, baik fisik maupun spiritual, diatur dalam Islam dengan tujuan akhir untuk menciptakan kehidupan yang adil, sejahtera, dan diridai oleh Allah.
Editor : M Taufiq Ulinuha