Pentingnya Memahami Agama sebagai Sarana Menuju Tuhan
Pentingnya Memahami Agama sebagai Sarana Menuju Tuhan
Oleh : Rumini Zulfikar (Gus Zul) (Penasehat PRM Troketon, Anggota Bidang Syiar MPM PDM Klaten, Anggota Majelis MPI & HAM PCM Pedan)
PWMJATENG.COM – “Tujuan tertinggi manusia dalam hidupnya adalah merasakan kehadiran Tuhan di kehidupannya.”
Pada hakikatnya, manusia dan segala ciptaan diciptakan Allah untuk membangun hubungan dengan Tuhan yang menginginkan semua hamba-Nya hanya menyembah kepada-Nya. Untuk itu, Allah telah memberikan jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an, surah Al-Baqarah ayat 186:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwa Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi (segala perintah-Ku) dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Ayat ini mengajarkan bahwa manusia tidak dapat lepas dari Tuhan. Allah selalu hadir dalam setiap kondisi kita. Jika kita memahaminya dengan hati bersih, kita akan menemukan lautan ilmu. Namun, kenyataan saat ini menunjukkan adanya disorientasi tujuan hidup. Agama kerap dijadikan tujuan utama, bukan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Tuhan.
Menurut Dr. Fahruddin Faiz, disorientasi ini muncul karena agama sering kali hanya dipahami secara lahiriah tanpa melihat esensi agama sebagai alat untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Beliau mengutip kata-kata Syekh Siti Jenar, yang menjelaskan tiga modus hubungan antara ulama dan santri: dogma tentang ancaman surga dan neraka, dilindungi dalil-dalil, serta fatwa-fatwa. Agama memang penting secara lahiriah, tetapi lebih dari itu, agama adalah sarana menuju Tuhan.
Agama Sebagai Sarana Menuju Tuhan
Allah telah memberikan tuntunan kepada umat melalui nabi dan rasul untuk menyampaikan ajaran tauhid. Melalui Islam, Allah menjelaskan secara rinci rukun iman dan rukun Islam. Dari sini, kita memahami bahwa agama adalah sarana untuk mencapai tujuan hidup, yaitu beribadah kepada Allah.
Baca juga, Mobil Rescue untuk KOKAM Pemuda Muhammadiyah! Dukungan BPKH dan Lazismu untuk Misi Kemanusiaan
Sesuai firman Allah: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah semata.”
Dalam menjalani kehidupan, kita perlu terus mengintrospeksi hubungan kita dengan Tuhan agar tidak menjadikan agama sebagai “sangkar besi.” Menurut Prof. Haedar Nashir, beragama seharusnya membuat kita dinamis, tidak terkekang oleh nafsu yang menjauhkan kita dari Tuhan.
Tiga Pendekatan untuk Membangun Hubungan dengan Tuhan
Sebagai umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah, ada tiga pendekatan yang bisa digunakan untuk membangun hubungan yang erat antara manusia dan Tuhan:
- Pendekatan Bayani
Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami sumber utama agama, yaitu Al-Qur’an dan hadits Nabi yang sahih. Keduanya menjadi dasar untuk memahami syariat. - Pendekatan Burhani
Dalam pendekatan ini, kita menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana untuk memahami kehidupan dan agama. - Pendekatan Irfani
Pendekatan ini lebih berfokus pada spiritualitas, dengan cara membangun keseimbangan hidup melalui pengelolaan ruhani, seperti berdzikir kepada Allah.
Ketiga pendekatan ini dapat menguatkan hubungan kita dengan Tuhan sebagai tujuan utama hidup. Dengan pendekatan ini, kita dapat menemukan kesejukan batin di tengah kehidupan dunia yang penuh tantangan. Semoga kita selalu mendapatkan ketenangan di tengah hiruk-pikuk dunia dan mampu merasakan kehadiran Allah dalam setiap tarikan napas kita. Aamiin.
Editor : M Taufiq Ulinuha