Pengurus MDMC Pusat Hadiri World Summit on Frontline Humanitarian Negotiation di Swiss
PWMJATENG.COM, Jakarta – Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MCMC) terus berkiprah dalam dunia kemanusiaan, termasuk kerja-kerja kemanusiaan di daerah konflik. Tak terhitung sudah peran serta MDMC dalam respon kemanusiaan di daerah konflik, baik di dalam maupun luar negeri.
Untuk mendukung kapasitas lembaga dan SDM dalam respon-respon kemanusiaan di daerah konflik, awal bulan ini Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah sekaligus Program Coordinator EMT Muhammadiyah International Abdoel Malik Rizal terbang ke Geneva, Switzerland untuk memenuhi undangan World Summit on Frontline Humanitarian Negotiation yang diselenggarakan Centre of Competence on Humanitarian Negotiation (CCHN), (1-3/11).
Sebagai informasi, diundangnya Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah Abdoel Malik Rizal juga karena dedikasinya sejak tahun 2018 hingga sekarang sebagai peserta dan fasilitator untuk regional Asia.
Baca juga, 48th Muktamar Muhammadiyah (National Congress): Leadership Regeneration of the Largest Islamic Organization in Indonesia
Saat dihubungi oleh redaksi Malik menyatakan bahwa pada dasarnya negosiasi adalah praktek keseharian, hanya banyak yang tidak tersadarkan, ada pola dan pengalaman yang bisa di jadikan temuan ilmiah.
“Dalam urusan kemanusiaan di daerah rawan konflik memerlukan akses dan jaminan keamanan dalam pemberian pelayanan pada warga yang terdampak. Maka proses untuk mendapatkan akses, ada proses pembicaraan, dan dalam proses pertukaran pikiran adalah proses negosiasi untuk mendapatkan persetujuan multi-pihak walau tidak mudah,” ujar Malik.
Ia menambahkan bahwa World Summit CCHN tahun ini membahas persiapan menghadapi tahun 2040. Mempertajam pembacaan krisis yang bermunculan, yang sedang berlangsung dan mencari pengakhirannya.
Selain itu, masih menurut Malik, rencananya pada tahun 2023 akan diselenggarakan diskusi pengantar sebagai awal pembentukan Komunitas Praktisi Frontline Negotiation di Indonesia.
Reporter : Ulinuha