Pengajian Rutin Masjid An Nuur Weleri, Taufiq Hartono; Keberuntungan Atau Orang Bejo Itu Sudah Tidak Nalar
PWMJATENG.COM, KENDAL – Di dalam ayat Al qur’an terdapat 12 kata muflikhuun, diantaranya terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 5, “ ulaaika ‘alaa hudan mirrabbihim waulaaika humul muflikhun”. Siapa al muflikhuun itu ?. Kata itu diterjemahkan oleh Depag diartikan orang yang beruntung, dan dalam bahasa jawa disebut bejo, sedangkan orang bejo itu dapat sesuatu yang tidak bisa dinalar. Demikian kata ustadz dan motivator, KH. Taufiq Hartono dalam tausiahnya di masjid An Nuur Kedonsari, Penyangkringan, Kec. Weleri, Kab.Kendal Sabtu malam (27/1/).
Mubaligh asal Temanggung itu memberi contoh ketidaknalaran orang beruntung atau bejo ada pada Musa La Ode Abu Hanafi, hafidz cilik asal Bangka Barat, Bangka Belitung yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia sebagai juara ke – 3 dalam lomba hafalan Al qur’an tingkat Internasional di Sham El-Sheikh, Mesir. Musa waktu itu, tahun 2016 baru berusia 6,5 tahun, peserta termuda dari 80 peserta yang ikut bertanding.
Dikatakan oleh Hartono, Musa kecil tidak sekedar hafal Al qur’an 30 juz, beberapa kitab juga telah hafal. “ Musa kecil, muda telah mampu menghafal sejumlah kitab karang ulama’ – ulama’ besar, seperti kitab bulughul maram, dan arbain nawawiyah “
Karena Musa telah menyandang juara hafidz Al qur’an, keberuntungan mengalir pada diri Musa, dan kedua orang tuanya, Abu Hanafi, dan Lulu Susanti.
“ Musa mendapat hadiah uang dari pemerintah Arab Saudi 300.000 real atau senilai 1,200 milyar rupiah. Keberuntungan Musa di bidang pendidikan juga akan diperoleh yang berujud beasiswa studi lanjut sampai S3. Bejo juga menimpa ke dua orang tua Musa, berupa pergi haji gratis, tanpa menunggu dan antri seperti orang pergi haji pada umumnya. Fasilitas selama ibadah haji mereka dapatkan, kemudahan dalam menjalankan rukun dan wajib haji juga mereka peroleh dari pemerintah Arab Saudi “ bebernya.
Pengajian rutin tersebut sebagai ikhtiar bersama dalam rangka penggalangan dana infaq untuk menyelesaikan pembangunan masjid An Nuur yang masih membutuhkan biaya cukup besar.
“Untuk menyelesaikan pembangunan masjid An Nuur panitia masih membutuhkan dana yang cukup besar sekitar Rp 600.000.000; “ kata Ali Mu’zi, ketua PCM Weleri. Beliau berharap pembangunan masjid An Nuur akan segera selesai dan dapat difungsikan sebagai tempat dakwah dan syiar Islam.
Hadir juga ketua PDM Kendal, KH. Muslim yang berharap masjid harus bisa dijadikan media pembinaan ummat.
“ Masjid An Nuur harus bisa kita jadikan sentral pembinaan ummat. Kita tidak boleh diam, sekarang kemaksiatan sudah semakin berkembang.” kata Muslim. “ Kemaksiatan itu bisa berkembang karena diamnya orang – orang baik “ lanjutnya mengutip ucapan Sahabat Ali bin Abu Tholib.
Pengajian rutin tersebut telah terkumpul infaq yang terdiri dari kesanggupan infaq, infaq tunai, dan kotak infaq yang beredar selama pengajian berlangsung.
“ Alhamdulillah, dari ketiga jenis infaq telah terkumpul Rp 148.239.000 “ kata panitia pembangunan, H. Akhmad Murtadji di akhir pengajian (A.Ghofur/MPI Kendal)