Pengajian Ahad Legi di Bolon: Mengingatkan Kader Muhammadiyah untuk Bersyukur dalam Setiap Langkah Hidup

PWMJATENG.COM, Karanganyar – Suasana hangat terasa di Masjid Al-Muttaqin, Dusun Bolon, Colomadu, Karanganyar, pada Minggu, 26 Oktober 2025. Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Bolon kembali menggelar pengajian rutin Ahad Legi yang diikuti sekitar 70 jamaah, terdiri atas kader Muhammadiyah, Aisyiyah, serta para guru Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di wilayah tersebut.
Kegiatan bulanan ini menjadi ajang silaturahmi dan pembinaan spiritual bagi warga Muhammadiyah di Bolon. Selain diadakan di Masjid Al-Muttaqin, kegiatan serupa akan dilaksanakan secara bergilir di beberapa masjid binaan Muhammadiyah di desa setempat.
Ketua PRM Bolon, Sarjono, menjelaskan bahwa pengajian ini tidak hanya menjadi sarana menambah wawasan keislaman, tetapi juga wadah untuk merembuk berbagai persoalan yang dihadapi AUM. “Kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap bulan. Selain mempererat ukhuwah, kami juga bisa membicarakan hal-hal penting terkait amal usaha Muhammadiyah di Bolon,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, tausiah disampaikan oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Colomadu, Seno Ariyanto. Ia mengangkat tema “Pedoman Bermuhammadiyah dan Tiga Bentuk Syukur.” Dalam tausiahnya, Seno menekankan bahwa rasa syukur harus diwujudkan melalui tiga hal: hati, lisan, dan perbuatan.
Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)
“Hidup ini terlalu singkat untuk diisi dengan keluhan. Setiap kali kita mengeluh, satu nikmat bisa terhapus sebelum sempat kita sadari,” katanya. Ia juga menegaskan bahwa manusia tidak akan mampu menghitung nikmat Allah, bahkan jika hanya diberi waktu satu hari untuk mencoba. “Jika hati mampu menyadari hal itu, maka hidup akan terasa tenang dan penuh berkah,” lanjutnya.

Para jamaah tampak antusias menyimak setiap pesan yang disampaikan. Banyak di antara mereka yang menilai bahwa tema yang diangkat sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu peserta, Siti, mengungkapkan bahwa pengajian seperti ini membantu dirinya untuk terus mengingat pentingnya bersyukur di tengah kesibukan hidup. “Kami jadi lebih semangat untuk memperbaiki diri dan lebih menghargai nikmat Allah,” ujarnya selepas acara.
Selain penyampaian tausiah, pengajian Ahad Legi juga menjadi momen evaluasi dan penyampaian agenda organisasi. Panitia menyampaikan beberapa informasi penting, termasuk kegiatan satu bulan ke depan serta persiapan menyambut Milad Muhammadiyah yang akan segera digelar.
Sarjono menambahkan bahwa semangat kebersamaan dalam kegiatan seperti ini menjadi modal utama untuk menjaga eksistensi dan semangat dakwah di tingkat ranting. Ia berharap seluruh kader dapat terus istiqamah berkontribusi di lingkungan masing-masing. “Dengan rasa syukur, kita bisa merawat pedoman hidup bermuhammadiyah dan menjadikannya landasan dalam bergerak,” katanya menutup kegiatan.
Kontributor : Puspitasari Dwi Ariyanti
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha



