PWMJATENG.COM, Surakarta – Malam ini perhelatan Refleksi Milad Muhammadiyah ke 109 yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah dimulai dengan beberapa penampilan kesenian. Salah satunya Serambi Bagelen. Berdasarkan informasi yang kami peroleh, penampilan ini digelar guna menyambut para tamu undangan yang kurang lebih sejumlah 500.000 (luring dan daring).
Pertunjukan musik yang luar biasa, ditampilkan oleh grup kesenian yang berasal dari Purworejo ini. Suguhan musik religi yang dimainkan penuh pesan moral. Ditambah lagi sampaian tausiah Islami dari para seniman yang didaulat mengisi acara tersebut.
Panitia Refleksi Milad Muhammadiyah ke 109 ini memang sengaja mengemas acara sedemikian rupa agar nuansa budaya yang kadangkala disangka jauh dari agama, ternyata malah bisa menjadi media dari dakwah agama itu sendiri.
Dikutip dari www.reverbnation.com grup musik ini dipimpin oleh Dandung Danadi. Beberapa lagu-lagunya, di antaranya : Tahajud, Mestinya Negri ini Mengapung, Surga Semakin Jauh, Istighfar, dsb.
Ketua PWM Jawa Tengah, KH. Tafsir dalam sambutannya menyampaikan bahwa Dandung Danadi selain seorang Kiyai, juga seorang musisi.
Bambang Sukoco selaku Ketua Panitia Milad mengatakan, “Dalam acara ini terdapat dua grup music, yakni tradisional yang diwakili dengan kehadiran Serambi Bagelen, dan modern diwakili dengan Mini Orkestra. Dua penampilan ini kami maksudkan sebagai akulturasi budaya, antara modern dan tradisional.”
Baca juga, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Juara II Lomba Video PPDB
Dalam penampilannya, Serambi Bagelen mampu menampilkan perpaduan musik Islami, kesenian jawa (baca : gamelan), dan music modern.
Bagelen sendiri jika ditelisik lebih dalam merupakan nama suatu wilayah (baca : kecamatan) di Kabupaten Purworejo. Wilayah ini merupakan tempat yang sangat bersejarah bagi Kabupaten Purworejo, dan ada kaitannya dengan Nyai Bagelen.
Adapun kegiatan Refleksi Milad Muhammadiyah ke 109 PWM Jawa Tengah malam ini, diselenggarakan secara blanded (luring dan daring) yang terpusat di Edutorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Editor : Muhammad Taufiq Ulinuha