Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang Adakan Refleksi Sumpah Pemuda
SEMARANG – Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Semarang, Amruddin Mahfudh Jumai, SE, MM, memandang bahwa Sumpah Pemuda merupakan tonggak awal kebangkitan bangsa Indonesia. Hal tersebut disampaikannya dalam acara Refleksi Sumpah Pemuda, Senin (27/10) di Gedung Muhammadiyah Jawa Tengah, jl. Singosari Raya No. 33 Semarang.
Jumai menilai ditangan pemudalah perubahan-perubahan yang produktif akan terwujud. Jumai juga berpesan agar pemuda tidak bermental pengemis. Menurut Jumai, pemuda harus berkarya dan bertindak untuk menuju perubahan nasib yang lebih baik. Jumai juga menyinggung bahwa pemuda saat ini hanya menjadi penikmat dan perusak hasil jerih payah pendahulu, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Pemuda sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna pembangunan bangsa harus memiliki integritas, bukan malah menjual harga dirinya dengan harga murah.
Acara Refleksi Sumpah Pemuda dihadiri oleh para alumni Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang, antara lain Soeratman HM, pemilik biro perjalanan haji plus ternama, Amir AR, wartawan media cetak di Jawa Tengah, Sadi Zein Nur, mantan anggota DPR selama 27 tahun, Azhar Combo, pengusaha sukses di Kota Semarang, Setia Irianto, Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah Periode 1990-an dan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang, dan mantan-mantan aktifis Pemuda era-1990an Jusmi Amit, serta Gunawar.
Dalam refleksi tersebut juga disampaikan kepada generasi muda bahwa bekal utama pergerakan Pemuda adalah ikhlas dan amanah. Menjadi aktifis pemuda tidak boleh takut “kangelan” (kesusahan) dan tidak boleh takut “kelangan” (kehilangan). Generasi muda tidak boleh terlalu asik pada kebiasaan-kebiasaan yang salah yang pada akhirnya akan mematikan langkah usaha pembahauan.
DELEGASIKAN KOKAM
Sementara itu, dalam peringatan Sumpah Pemuda yang ke-86, Pimpinan Derah Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang juga mendelegasikan pasukan Kokam untuk ikut upacara di Balaikota pada Selasa,28 oktober pagi. Hal tersebut dimaksudkan agar Pemuda Muhammadiyah menjadi bagian dari anak bangsa, juga mendapat tempat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa. (Fakhrudin)