PWMJATENG.COM, Boyolali – Pendidikan menjadi kunci utama dalam membangun sebuah bangsa, dan hal itu kembali ditegaskan dalam acara peletakan batu pertama Pembangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah Program Khusus Sawit, Boyolali, pada hari Sabtu (29/1). Acara ini tidak hanya menjadi momen simbolis, tetapi juga menjadi awal perjuangan masyarakat Sawit untuk menghadirkan pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai ketauhidan.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan pemaparan tentang pentingnya pendidikan dalam membangun peradaban. “Seperti halnya Jepang yang berhasil bangkit setelah kehancuran Hiroshima dan Nagasaki, karena mereka menyadari bahwa guru adalah elemen utama dalam membangun kembali peradaban. Hal ini mengingatkan kita, bahwa melalui pendidikan kita bisa menciptakan perubahan besar,” ujarnya dengan penuh semangat.
Pernyataan tersebut menggambarkan betapa pentingnya pendidikan sebagai pondasi peradaban bangsa. Dalam kesempatan tersebut, Dahlan Rais juga menekankan bahwa pendidikan yang dijalankan harus senantiasa selaras dengan nilai-nilai keislaman. “Pendidikan Muhammadiyah tidak bisa lepas dari nilai-nilai ketauhidan. Ini adalah salah satu dakwah kami, yang mendasari perkembangan Muhammadiyah dalam dunia pendidikan,” tambahnya.
Kehadiran SMP Muhammadiyah PK Sawit diharapkan dapat menjawab tantangan besar dalam dunia pendidikan di daerah Sawit. Wardoyo, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sawit, menjelaskan bahwa SMP yang akan dibangun di atas lahan seluas 2.000 m² ini akan memiliki kurikulum yang berlandaskan ajaran Islam. “Kami ingin memberikan pendidikan yang berbasis agama dan membiasakan siswa dengan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Wardoyo.
Dalam acara tersebut, tokoh pendidikan nasional Moh. Ali turut hadir sebagai konsultan pendirian SMP Muhammadiyah PK Sawit. Ali juga menyampaikan dukungannya terhadap keberadaan sekolah ini. “Keberadaan sekolah ini sangat penting, karena akan memberikan akses pendidikan berkualitas kepada masyarakat, khususnya yang kurang mampu,” ungkapnya.
Baca juga, Menyelami Kebesaran Allah dalam Surat Asy-Syam
Ali Muchson, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Boyolali, juga memberikan dukungannya terhadap pembangunan sekolah ini. Menurutnya, pendidikan yang berbasis pada agama Islam akan membentuk karakter siswa menjadi lebih baik dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat. “Kami berharap SMP Muhammadiyah PK Sawit dapat menjadi pusat pendidikan yang unggul dan mampu mencetak generasi muda yang berakhlak mulia,” ujarnya.
Mulyo Handoyo, Kepala Desa Kateguhan, juga memberikan pesan penting dalam pidatonya. Ia berharap agar sekolah ini bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, terutama bagi anak-anak yang kurang mampu secara ekonomi atau yatim piatu. “Semoga SMP Muhammadiyah PK Sawit bisa menjadi sekolah yang menjangkau semua kalangan, tanpa terkecuali,” harapnya.
Peletakan batu pertama oleh Ahmad Dahlan Rais menjadi simbol awal perjuangan masyarakat Muhammadiyah di Sawit dalam menyediakan pendidikan berkualitas bagi anak-anak di daerah tersebut. “Hari ini menjadi titik tolak bagi kami untuk mewujudkan cita-cita besar ini,” ujar Dahlan Rais setelah melakukan peletakan batu pertama.
Acara tersebut ditutup dengan penggalangan dana untuk mendukung pembangunan sekolah. Masyarakat sekitar memberikan antusiasme yang luar biasa, dengan infaq yang terkumpul mencapai Rp23.000.000. Ketua panitia pembangunan, Joko Purwanto, menyampaikan bahwa dana yang terkumpul ini menjadi dorongan besar bagi kelancaran pembangunan sekolah. “Dukungan masyarakat sangat luar biasa. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Sawit mendukung penuh pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai agama,” kata Joko.
Joko Purwanto berharap agar peletakan batu pertama ini bukan hanya menjadi momen simbolis, tetapi juga bisa menjadi sarana publikasi untuk mengenalkan SMP Muhammadiyah PK Sawit kepada masyarakat luas. “Kami berharap sekolah ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat Sawit dan sekitarnya dalam menghadirkan pendidikan yang berkarakter dan berkualitas,” ujarnya.
Kontributor : Erma Praptiwi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha