PWMJATENG.COM, Boyolali – Ratusan wali murid memadati aula Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Gumukrejo, Kecamatan Teras, dalam kegiatan parenting bertema “Mewujudkan Generasi Sholih, Sholihah dengan Madrasah Islamiyah”, Kamis pagi (1/8/2025). Acara ini menjadi momentum penting kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam membangun karakter anak sejak dini.
Ketua Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Kabupaten Boyolali, Pujiono, hadir sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya kerja sama erat antara madrasah dan keluarga untuk mendidik anak secara utuh.
“Madrasah Islamiyah merupakan benteng utama pendidikan akhlak. Tapi, keluarga tetap menjadi fondasi awal yang tidak bisa digantikan. Keduanya harus sejalan,” ujarnya penuh semangat.
Pujiono juga mengajak para orang tua untuk tidak menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan kepada guru. Ia menilai pendidikan karakter harus dimulai dari rumah, karena anak-anak pertama kali meniru perilaku orang tuanya.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Hadir di antaranya Kepala MIM Gumukrejo, Saryadi; Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Gumukrejo, Suparno; dan Ketua Komite Madrasah, Sutarjo. Seluruh jajaran terlihat menyambut hangat para wali murid yang hadir, termasuk dari BA ‘Aisyiyah Gumukrejo.
Kepala MIM Gumukrejo, Saryadi, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan parenting ini adalah bagian dari strategi madrasah untuk memperkuat komunikasi dan kolaborasi dengan orang tua siswa.
Baca juga, Monetisasi Konten Digital dalam Timbangan Islam: Antara Cuan dan Keberkahan
“Kami ingin membangun generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat dalam keimanan dan akhlaknya. Sinergi antara madrasah dan orang tua sangat menentukan keberhasilan itu,” tegasnya.
Ia menyebut kegiatan parenting bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk nyata kepedulian madrasah terhadap pendidikan menyeluruh. Menurutnya, perubahan zaman yang kian cepat menuntut orang tua untuk semakin aktif dalam mendampingi anak.
Sementara itu, Ketua PRM Gumukrejo, Suparno, menyatakan dukungannya terhadap program-program yang menyatukan visi antara madrasah dan keluarga. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa rutin dilaksanakan, agar orang tua tidak merasa sendiri dalam mendidik anak.
Suasana acara berlangsung hangat dan interaktif. Sesi tanya jawab yang digelar setelah pemaparan materi menjadi ajang refleksi bersama bagi para orang tua. Mereka menyampaikan kegelisahan, pengalaman, sekaligus harapan terhadap proses pendidikan anak-anak di rumah dan madrasah.
“Kadang kami tidak tahu harus mulai dari mana untuk mendidik anak di rumah. Lewat kegiatan ini, kami merasa lebih terbuka dan termotivasi,” kata salah satu wali murid yang enggan disebut namanya.
Menurut panitia, kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang belajar bagi para orang tua, tetapi juga mempererat ikatan emosional antara madrasah dan keluarga.
Ketua Komite Madrasah, Sutarjo, menambahkan bahwa dukungan dari orang tua merupakan energi besar bagi madrasah untuk terus berkembang. Ia berharap kesadaran orang tua terhadap pentingnya peran mereka tidak berhenti setelah acara ini.
“Kalau madrasah dan keluarga bersatu, insyaallah akan lahir generasi sholih dan sholihah yang benar-benar tangguh menghadapi zaman,” ujarnya.
Kontributor : Pujiono
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
