Berita

Otokritik Ayah Persyarikatan

Oleh: Hadi Santoso
Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PDM Kota Semarang, Ayah dari Tiga Anak

PWMJATENG.COM, Di balik setiap langkah besar pergerakan dan kokohnya sebuah rumah tangga, ada sosok yang berdiri tegak dalam sunyi: seorang ayah. Ia adalah tiang yang menopang tanpa meminta sorak sorai, lentera yang cahayanya sering terabaikan. Namun tanpanya, seluruh ruangan akan gulita. Pada pundaknyalah janji peradaban dibebankan.

Hari ini, 12 November, saat kita memperingati Hari Ayah Nasional, bukan manisnya ucapan yang patut kita dengar, melainkan suara hati yang mengajak kita—para ayah, khususnya di Persyarikatan Muhammadiyah—untuk sejenak berkaca.
Di tengah kesibukan mengurus amal usaha dan padatnya agenda organisasi, ada satu cahaya penting di rumah yang mungkin perlahan redup: cahaya ilmu dan kasih sayang.

Tradisi membaca adalah napas Islam Berkemajuan—sebuah sikap yang menolak taklid dan menyalakan akal budi. Namun, fakta di lapangan menggugat narasi itu.
Program for International Student Assessment (PISA) 2022 dari OECD menempatkan kemampuan literasi membaca pelajar Indonesia di posisi sangat rendah, peringkat ke-69 dari 80 negara dengan skor hanya 359, terendah sejak 2000.

Angka ini adalah cermin yang tak bisa kita bantah. Ia menandakan adanya penyakit serius dalam tradisi iqra’ (baca) di tingkat keluarga.
Saat ayah menganggap buku hanyalah urusan kantor, rapat majelis, atau laporan kegiatan, sejatinya ia sedang mematikan ruh pembaruan.

Dakwah lahir dari perenungan, bukan sekadar rutinitas struktural yang kering. Anak-anak kita—yang haus teladan berpikir—akan kehilangan arah jika lentera ilmu di tangan ayah padam.
Oleh karena itu, hidupkan kembali meja baca di rumah. Bacalah sejarah Persyarikatan, khazanah keilmuan, dan tafsir kehidupan agar keluarga menjadi taman ilmu yang menyalakan cahaya kemajuan.

Peran ayah sering dianggap fitrah yang tak perlu dipelajari, padahal ini adalah profesi paling kompleks.
Data KPAI (2023) menunjukkan hanya 23% calon ayah yang belajar serius tentang cara mendidik anak sebelum menikah.

Jurang ini membuat kita mahir memimpin majelis, namun gagap saat menghadapi anak remaja yang menutup diri.
Kita mungkin piawai menyusun strategi dakwah, tetapi kehilangan kata saat berhadapan dengan anak yang kecanduan gawai.

Menjadi ayah sejati berarti terus belajar di tengah badai digital dan perubahan etika yang cepat.
Teladan kita adalah Nabi Ibrahim, yang berdialog penuh mawaddah wa rahmah dengan putranya (Q.S. As-Saffat: 102).
Itulah model ayah ideal—pemimpin yang membimbing dengan cinta, bukan otoritas semata.

Muhammadiyah meyakini bahwa keluarga adalah madrasah pertama dan benteng amal saleh yang paling hakiki.
Keberhasilan pergerakan Islam Berkemajuan sejatinya adalah cermin dari keberhasilan kita menjaga rumah sebagai baiti jannati.

Sungguh ironis ketika mujahid dakwah begitu sibuk mengurus umat, namun rumahnya sendiri sunyi. Meja makan sepi, meski baru saja ia berapi-api berbicara tentang nasib bangsa di kantor pimpinan.

Padahal, rumah adalah laboratorium cinta tempat iman diuji dan ditegakkan.
Allah berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…”
(Q.S. At-Tahrim: 6)

Kita, para ayah Persyarikatan, adalah murabbi dan penggerak struktur dakwah.
Jangan biarkan tangan kita tangguh memimpin rapat pleno, namun kaku saat memeluk anak.
Jangan biarkan mata kita tajam membaca data organisasi, namun buta membaca perasaan keluarga.

Mari kita mulai dari yang sederhana: membaca Al-Qur’an bersama sebelum tidur.
Mari berdiskusi visi keluarga seserius kita membahas visi Persyarikatan.
Peradaban Islam Berkemajuan dibangun bukan di istana, tetapi di rumah-rumah mukmin yang menyalakan ilmu dan kasih sayang.

Selamat Hari Ayah Nasional.
Semoga Allah menyalakan kembali lentera ilmu dan kasih di hati setiap ayah pejuang Persyarikatan.

Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE