Kolom

Negeri yang Sedang Dilanda Guncangan dalam Berbangsa dan Bernegara

Negeri yang Sedang Dilanda Guncangan dalam Berbangsa dan Bernegara

Oleh : Rumini Zulfikar (Gus Zul) (Penasehat PRM Troketon, Anggota Bidang Syiar MPM PDM Klaten, Anggota Majelis MPI & HAM PCM Pedan)

PWMJATENG.COM – Dalam setiap negara, guncangan dan kegaduhan sering kali muncul akibat hasrat dan ambisi penguasa. Mereka yang merasa khawatir kehilangan kekuasaan akan melakukan berbagai cara demi melanggengkan kedudukan mereka. Fenomena ini dapat kita saksikan dalam beberapa waktu terakhir, di mana kita disuguhi tontonan yang menyayat hati—pergolakan antara ormas keagamaan dan partai politik, serta tindakan anggota dewan yang mencoba menganulir keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Perilaku elit politik yang mengatasnamakan kepentingan rakyat, pada akhirnya hanya bertujuan untuk memperpanjang kekuasaan mereka. Padahal, dalam diri setiap manusia terdapat komponen alam yang harus diatur dengan baik, agar tidak terjadi kekacauan. Komponen tersebut mencakup:

  • Api (Amarah)
  • Air (Menghanyutkan)
  • Angin (Memporak-porandakan)
  • Bumi (Keserakahan)
  • Binatang (Nafsu Birahi)

Jika kelima komponen ini tidak dikendalikan, maka yang terjadi adalah guncangan dalam berbagai aspek kehidupan, baik ekonomi, budaya, politik, maupun sosial. Semua ini akan menjadi bibit dari kekacauan besar dalam kehidupan, yang sering disebut sebagai Kolobendu.

Kita harus menyadari bahwa manusia dalam hidupnya tidak bisa lepas dari urusan duniawi. Namun, yang penting adalah bagaimana kita bisa mengelola semua itu dengan keseimbangan. Jika tidak, guncangan-guncangan di bumi ini tidak akan terelakkan, sebagaimana yang difirmankan Allah dalam Surah Al-Muzammil ayat 14 berikut ini:

يَوۡمَ تَرۡجُفُ الۡاَرۡضُ وَالۡجِبَالُ وَكَانَتِ الۡجِبَالُ كَثِيۡبًا مَّهِيۡلًا

“(Ingatlah) pada hari (ketika) bumi dan gunung-gunung berguncang keras, dan jadilah gunung-gunung itu seperti onggokan pasir yang dicurahkan.”

Baca juga, Dunia Ini Panggung Sandiwara: Islam Memandang Kehidupan Duniawi

Ayat tersebut memberikan pelajaran dan hikmah bahwa alam, termasuk bumi dan gunung, akan berguncang jika sudah ditakdirkan oleh Allah. Sebagai manusia, kita harus mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut. Apapun yang kita miliki di dunia ini pada akhirnya akan musnah dan kita tinggalkan.

Maka dari itu, penting bagi kita untuk melakukan muhasabah, yaitu introspeksi diri dengan menyadari apa yang telah kita perbuat, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Kita perlu membuka “blok” atau noda hitam di hati kita dengan selalu ingat dan waspada terhadap apa yang telah kita lakukan. Saling mengingatkan dalam kebaikan adalah hal yang sangat penting.

Saat ini, dengan adanya kontestasi politik dalam Pilkada serentak, kita harus kembali pada jati diri manusia—dari tiada menjadi ada dan akan kembali menjadi tiada. Jangan sampai kita melukai perasaan para pendiri bangsa dan membuat rakyat merasa muak serta kecewa. Semoga bangsa ini menyadari apa yang telah dilakukan dan tidak melupakan nilai-nilai luhur yang diajarkan para pendiri negara.

Kita semua berharap agar Tuhan senantiasa memberi rahmat, menjaga kebersihan hati nurani, serta mengarahkan pikiran dan perilaku kita sesuai dengan nilai-nilai akhlak yang mulia. Hanya dengan demikian, kita bisa membangun bangsa yang kuat, adil, dan beradab.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE