Nasyiatul Aisyiyah Temanggung Gelar Workshop Jurnalistik, Ungkap Peran AI hingga Branding Digital

PWMJATENG.COM, Temanggung – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Temanggung mengadakan Workshop Jurnalistik dan Pengelolaan Media Sosial di Akademi Kesehatan Muhammadiyah Temanggung, Ahad (28/9). Kegiatan ini menghadirkan 70 peserta yang berasal dari berbagai cabang dan ranting Nasyiatul Aisyiyah se-Kabupaten Temanggung.
Workshop tersebut menghadirkan Kabag Media dan Komunikasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah sekaligus Pemimpin Redaksi pwmjateng.com, Muhammad Taufiq Ulinuha, sebagai narasumber utama. Ia memaparkan materi seputar jurnalistik, manajemen reputasi digital organisasi, hingga perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam dunia media.
Dalam penjelasannya, Ulinuha menegaskan pentingnya literasi digital bagi kader Nasyiatul Aisyiyah. Menurutnya, pengelolaan media organisasi tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena akan berdampak pada citra publik. “Media sosial adalah wajah organisasi. Maka, kita harus cermat dalam menyampaikan informasi,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menyinggung bagaimana AI mulai berperan dalam dunia jurnalistik. Teknologi ini, kata Ulinuha, dapat membantu proses penulisan dan distribusi berita, tetapi tetap harus dikendalikan agar tidak menghilangkan nilai humanis jurnalisme. “AI memang cepat, tetapi sentuhan manusia tetap penting untuk menjaga kualitas berita,” jelasnya.
Para peserta terlihat antusias mengikuti sesi tersebut. Mereka menyimak bagaimana praktik menulis berita yang cepat dan akurat. Beberapa peserta bahkan mengaku baru memahami teknik dasar jurnalistik setelah pemaparan materi.
Baca juga, Berita Resmi: Tanfidz Musywil II-III Majelis Tarjih PWM Jawa Tengah
Tidak hanya berhenti pada teori, workshop ini juga menghasilkan kesepakatan bersama terkait pengelolaan media sosial organisasi. Peserta sepakat melakukan penyelarasan nama akun media sosial di tingkat daerah, cabang, maupun ranting. Branding utama yang dipilih adalah penggunaan nama “Nasyiatul Aisyiyah” atau “Nasyiah” agar lebih mudah dikenali publik.
Keputusan itu disambut positif oleh peserta. Menurut mereka, penyatuan nama media sosial akan mempermudah masyarakat dalam menemukan informasi resmi organisasi.
Ulinuha menilai langkah ini merupakan strategi tepat dalam membangun reputasi digital organisasi perempuan muda Muhammadiyah tersebut. Ia menyebutkan bahwa konsistensi branding menjadi salah satu kunci agar organisasi bisa memiliki citra yang kuat di ruang digital.
Workshop ini juga diharapkan mampu menumbuhkan semangat baru bagi kader muda Nasyiatul Aisyiyah dalam mengelola informasi. Dengan keterampilan jurnalistik dan kesadaran akan pentingnya reputasi digital, mereka diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam menyuarakan dakwah dan gerakan sosial organisasi.
Acara kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab. Peserta diberi kesempatan mengajukan berbagai pertanyaan seputar praktik jurnalistik, strategi komunikasi organisasi, hingga etika bermedia sosial. Diskusi berlangsung dinamis karena banyak peserta yang mengaitkan materi dengan pengalaman sehari-hari di lapangan.
Editor : Ahmad