Berita

Musywil IGABA Jateng: Fitni Wilis Tegaskan Kemandirian Jadi Kunci Abad Kedua

PWMJATENG.COM, Semarang – Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Guru ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Jawa Tengah menggelar Musyawarah Wilayah (Musywil) V di Hotel Grasia Semarang, Sabtu (20/9/2025). Lebih dari 200 peserta hadir dalam agenda yang mengusung tema “Meneguhkan IGABA sebagai Organisasi Profesi dalam Melejitkan PAUD ‘Aisyiyah Abad Kedua.”

Ketua PAUD Dasmen Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Fitni Wilis, menegaskan bahwa kemandirian merupakan kebutuhan penting Persyarikatan, terutama dalam menghadapi problematika zaman yang semakin kompleks.

“Secara usia, IGABA memang masih muda, baru 28 tahun berdiri. Sedangkan PAUD ‘Aisyiyah atau TK ABA sudah lebih dari seabad. Sebelum IGABA lahir, guru-guru kita berhimpun dengan organisasi profesi lain,” ujar Fitni saat membuka Musywil.

Menurutnya, berdirinya IGABA merupakan jawaban atas kebutuhan internal Persyarikatan. “Kader-kader atau guru ‘Aisyiyah harus kembali ke IGABA, rumah sahnya. Ini bukan diskriminasi terhadap organisasi profesi lain, tapi untuk menyongsong progres Aisyiyah di abad kedua,” tegasnya.

Fitni juga menekankan pentingnya IGABA sebagai sarana kaderisasi. Ia mengingatkan, jika para pimpinan saat ini sudah tidak lagi aktif, maka estafet kepemimpinan akan diteruskan oleh kader IGABA.

Selain itu, Fitni menegaskan perlunya konsolidasi potensi kemandirian ekonomi. Menurutnya, guru ‘Aisyiyah harus dibiasakan memberi, bukan meminta. Ia juga menyinggung pentingnya standarisasi mutu pendidikan serta standarisasi gaji guru.

Sebagai langkah nyata, PAUD Dasmen PPA bekerja sama dengan Penerbit Suara Muhammadiyah dalam penyediaan kurikulum, bahan ajar, dan aplikasi Si-Pena sebagai basis data pendidikan ‘Aisyiyah.

Baca juga, Gambaran Neraka dalam Tafsir Al-Mudatsir: Peringatan Bagi Umat Manusia

“Kami sudah meminta agar aplikasi Si-Pena dibuka luas untuk seluruh PAUD ‘Aisyiyah tanpa syarat. Namun kami juga menghimbau sekolah yang mampu agar menggunakan produk resmi yang dikeluarkan pusat, jangan produk lain,” tegas Fitni.

Ia menambahkan, semua itu dilakukan untuk mewujudkan kemandirian IGABA. “Produk ini dari kita, oleh kita, dan untuk kita,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua PW IGABA Jateng, Widayat Saputro, dalam pidato iftitahnya menekankan penguatan database melalui aplikasi Si-Pena.

“Data Si-Pena di Jateng mencatat lebih dari 3 ribu lembaga, 11 ribu guru, dan 129 ribu siswa. Memang belum seluruhnya terdata, tapi Si-Pena sudah bisa bicara,” jelas Widayat.

Ia berpesan agar IGABA Jawa Tengah percaya diri dengan potensi besar tersebut. Menurutnya, data itu akan memperlihatkan posisi lembaga secara detail sehingga memudahkan lahirnya kebijakan yang terukur.

Ketua Majelis PAUD Dasmen PWA Jateng, Chusnul Hayati, juga menggarisbawahi pentingnya kualitas. “Potensi besar bukan hanya soal kuantitas, tapi juga kualitas. Banyak lembaga PAUD di Jawa Tengah, tapi kualitasnya juga harus diperhatikan,” ujarnya.

Chusnul menambahkan, IGABA memiliki kekuatan karena mayoritas anggotanya adalah ibu-ibu. “Sebagaimana kita tahu, peran ibu sangat menentukan bagi umat, bangsa, dan negara,” katanya.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE