BeritaKabar Daerah

Muhammadiyah Semarang Buka Jalan Bisnis Digital, Anak Muda Dilatih Kuasai Affiliate Marketing

PWMJATENG.COM, Semarang – Tantangan ekonomi yang semakin berat mendorong Muhammadiyah Kota Semarang bergerak cepat menciptakan peluang kerja mandiri. Melalui Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM), organisasi ini menggelar pelatihan digital marketing berbasis affiliate, dengan harapan dapat membuka jalan baru bagi anak muda yang tengah mencari penghasilan.

Alih-alih menunggu ketersediaan lowongan kerja, MPM PDM Kota Semarang berkolaborasi dengan Papapro Studio untuk menggelar pelatihan di Masjid Asma Husna, Astabrata Foundation, Jalan Robyong, Mijen, Sabtu (20/9/2025).

Ketua MPM PDM Kota Semarang, Adi Putra Wicaksono, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian Muhammadiyah terhadap persoalan ekonomi masyarakat.

“Ini adalah langkah nyata kami untuk memberdayakan masyarakat agar bisa mandiri secara ekonomi,” ujarnya. Ia menambahkan, kolaborasi menjadi kunci dalam membuka peluang baru, terutama di sektor digital yang kian berkembang.

Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber, yakni Rori Wijaya dan Rambat, founder Papapro Studio. Keduanya memaparkan bahwa bisnis afiliasi mampu memberikan kesempatan besar bagi siapa pun tanpa memandang usia atau latar belakang.

“Peluang menjadi affiliate ini sangat besar. Cocok untuk anak muda yang mungkin belum mendapat pekerjaan. Kalau serius, hasilnya bisa lebih dari sekadar tambahan,” kata Rori, menyemangati peserta yang hadir.

Baca juga, 1.000 Petani Muhammadiyah Ramaikan Jambore Nasional Pertama di Kebumen, Tafsir Tegaskan Peran Petani dalam Kedaulatan Pangan

Rambat menegaskan bahwa generasi muda memiliki modal besar karena terbiasa beraktivitas di media sosial. “Peluang affiliate lebih besar jika Anda yang menjalankannya, daripada kami yang sudah di atas generasi Z,” ungkapnya.

Salah seorang peserta, Laili, mengaku memperoleh pengalaman berharga dari pelatihan ini. “Acaranya sangat seru, pematerinya kompeten. Kami belajar dari nol, mulai dari cara membuat video TikTok, menaikkan follower, sampai menautkan produk,” tuturnya.

Ia berharap ke depan pelatihan dapat dikembangkan dengan materi yang lebih mendalam. Menurutnya, pengetahuan mengenai strategi memperoleh viewer dan meningkatkan penjualan masih sangat dibutuhkan oleh peserta.

Selama kegiatan, peserta tidak hanya menerima teori, tetapi juga langsung praktik. Mereka dilatih membuat konten video, mempelajari strategi meningkatkan jumlah pengikut, hingga mempelajari cara teknis menautkan produk ke akun media sosial.

Bagi MPM PDM Kota Semarang, pelatihan ini bukan sekadar program jangka pendek. Organisasi ini berharap peserta benar-benar mampu memanfaatkan peluang digital untuk meningkatkan kesejahteraan. Dengan begitu, angka pengangguran di wilayah Semarang dapat ditekan, sementara masyarakat memiliki kemandirian ekonomi melalui jalur bisnis modern.

Kontributor : Agung
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE