BeritaNasional

Muhammadiyah Luncurkan Hutan Wakaf: Terobosan Baru Kelola Lahan Berbasis Nilai Islam

PWMJATENG.COM, Semarang – Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah resmi memperkenalkan program Hutan Wakaf Muhammadiyah dalam acara soft launching di Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), Selasa (19/8). Agenda ini menjadi bagian dari Rapat Senat Terbatas dalam rangka Milad ke-26 UNIMUS, sekaligus menandai langkah awal perkenalan model baru pengelolaan lahan yang memadukan nilai Islam, partisipasi masyarakat, dan inovasi lingkungan.

Inisiatif Hutan Wakaf Muhammadiyah lahir dari kolaborasi LHKP PP Muhammadiyah bersama Lembaga Tropika Indonesia. Program ini diharapkan menjadi gerakan nasional yang menghubungkan aspek ibadah, pendidikan, lingkungan, hingga pemberdayaan masyarakat.

Rektor UNIMUS, Masrukhi, dalam sambutannya menyambut positif gagasan ini sebagai langkah visioner. Ia menegaskan bahwa menanam pohon tidak hanya sekadar penghijauan, melainkan juga simbol dari harapan yang diwariskan untuk generasi berikutnya.

“Udara yang kita hirup adalah produk dari tanah. Artinya, ketika kita menanam, kita sedang menaruh harapan untuk kehidupan yang akan datang. UNIMUS sangat peduli lingkungan dengan mengusung motto eduwisata, sehingga program hutan wakaf ini menjadi sebuah harapan yang sangat baik,” ujarnya.

Masrukhi menambahkan, program ini sejalan dengan komitmen UNIMUS dalam menghadirkan kampus yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga peduli pada keberlanjutan lingkungan hidup.

Ketua LHKP PP Muhammadiyah, Ridho Alhamdi, yang tidak bisa hadir langsung, menyampaikan pemikirannya melalui tayangan video. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa Hutan Wakaf Muhammadiyah hadir sebagai alternatif pengelolaan lahan dengan nilai keislaman dan melibatkan masyarakat luas.

Ridho memaparkan ada tiga model hutan wakaf yang dikembangkan. Pertama, Hutan Wakaf Pendidikan, yang berfungsi mendorong pengelolaan hutan berbasis nilai Islam sekaligus sarana edukasi lingkungan. Kedua, Hutan Wakaf Agroforestri, ditujukan untuk meningkatkan produktivitas lahan secara berkelanjutan, baik dari aspek ekonomi maupun ekologi. Ketiga, Hutan Wakaf Pemberdayaan Perempuan, sebagai wujud inklusivitas agar perempuan dapat terlibat aktif dalam menjaga dan mengelola lingkungan.

Baca juga, Ketua PWM Jateng Tafsir Buka TOT Buku Ajar Pesantren Muhammadiyah di UMP

Menurut Ridho, ketiga model ini memperlihatkan bahwa wakaf tidak hanya berkutat pada aset fisik seperti tanah dan bangunan, tetapi juga bisa menjadi gerakan transformatif yang menyentuh banyak aspek kehidupan masyarakat.

Direktur Eksekutif Lembaga Tropika Indonesia, Thomas Oni Veriasa, menambahkan dimensi sosial-ekonomi dari inisiatif ini. Ia menyebutkan bahwa hutan wakaf tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Program ini menunjukkan bagaimana sumber daya lahan bisa dikelola secara berkeadilan dan produktif, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” ujarnya.

Thomas menegaskan bahwa konsep wakaf dalam bentuk hutan akan membuka peluang baru bagi rumah tangga petani. Selain mendukung keberlanjutan lingkungan, program ini juga berpotensi meningkatkan taraf hidup keluarga yang bergantung pada lahan pertanian.

Sebagai penanda dimulainya program ini, perwakilan Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyerahkan bibit tanaman secara simbolis kepada Rektor UNIMUS. Prosesi sederhana tersebut sekaligus menjadi simbol awal gerakan penanaman hutan wakaf.

Pohon kecil yang diserahkan diharapkan menjadi investasi besar bagi generasi mendatang. Pesan yang disampaikan, bahwa setiap pohon yang ditanam hari ini adalah bentuk nyata ikhtiar menjaga bumi untuk kehidupan yang lebih baik.

Soft launching Hutan Wakaf Muhammadiyah mempertegas komitmen Muhammadiyah dalam menghadirkan model wakaf yang lebih produktif dan inklusif. Tidak hanya sebagai instrumen ibadah, wakaf dalam bentuk hutan ini diproyeksikan menjadi sarana pelestarian lingkungan, peningkatan kapasitas pendidikan, serta pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE
#
https://cheersport.at/doc/pkv-games/https://cheersport.at/doc/bandarqq/https://cheersport.at/doc/dominoqq/https://www.acpi.com.br/ls/pkvgames/https://www.acpi.com.br/ls/bandarqq/https://www.acpi.com.br/ls/dominoqq/https://pedidu.com.br/clio/pkvgames/https://pedidu.com.br/clio/bandarqq/https://pedidu.com.br/clio/dominoqq/https://banasqualidade.com.br/mae/pkvgames/https://banasqualidade.com.br/mae/bandarqq/https://banasqualidade.com.br/mae/dominoqq/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/pkvgames/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/bandarqq/https://revistas.pge.sp.gov.br/docs/dominoqq/
https://journal.rtc.bt/https://plenainclusionmadrid.org/salud-mas-facil/
https://prajaiswara.jambiprov.go.id/https://lpm.stital.ac.id/https://digilib.stital.ac.id/https://lpsi.uad.ac.id/https://bsdm.uad.ac.id/https://sipil.teknik.untan.ac.id/