Muhammadiyah Kota Semarang Salurkan 400 Hewan Kurban dan Dana Miliaran, Ini Pesan Menyentuh Para Khatib

PWMJATENG.COM, SemarangΒ βΒ Nuansa pengorbanan dan kebersamaan terasa begitu kental saat ribuan warga Muhammadiyah di Kota Semarang melaksanakan salat Iduladha pada Jumat (6/6/2025). Tidak hanya khidmat dalam ibadah, umat juga menunjukkan komitmen nyata lewat aksi sosial: menyembelih dan mendistribusikan 400 hewan kurban senilai hampir Rp 6 miliar.
Pemandangan penuh kekhusyukan tampak di pelataran Masjid At-Taqwa Roemani, komplek Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang. Wakil Ketua PDM Kota Semarang, AM Jumai, tampil sebagai khatib dalam salat Id tersebut. Dalam khutbahnya, ia mengajak umat merenungi makna pengorbanan melalui lensa spiritual dan sosial.
βKurban bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi simbol ketaatan total kepada Allah. Seperti Nabi Ibrahim dan Ismail yang rela tunduk tanpa syarat atas perintah-Nya,β kata Jumai di hadapan ratusan jamaah.
Ia menekankan bahwa makna Iduladha melampaui aspek ritual. Kurban juga berarti siap mengorbankan ego, waktu, dan kepentingan pribadi demi kemaslahatan umat. βKita butuh pemimpin seperti Nabi Ibrahim. Jujur, adil, bertanggung jawab, dan berani berkorban demi rakyat,β ujarnya tegas.
Jumai juga menyoroti pentingnya menginternalisasi semangat kurban dalam kehidupan sehari-hari. βKurban harus menjadi bagian dari jiwa. Kita harus siap mengorbankan harta, tenaga, bahkan kenyamanan demi membela kebenaran,β tambahnya.
Di titik lain, halaman Masjid At-Taqwa Ngaliyan, suasana Iduladha tak kalah hangat. Dani Muhtada, Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren PDM Semarang, menyampaikan khutbah yang mengangkat tema βKetaatan dan Pengorbanan Sejatiβ.
βIduladha adalah ujian ketundukan tanpa syarat. Nabi Ibrahim dan Ismail tidak tawar-menawar dengan perintah Allah. Itulah esensi dari ketaatan dan pengorbanan yang seutuhnya,β ujar Dani, mengutip Surah As-Saffat ayat 102.
Baca juga, Menjaga Keharmonisan Keluarga: Pelajaran dari Dakwah Nabi dan Realitas Kekinian
Menurutnya, pengorbanan bukan hanya soal menyembelih hewan, tetapi juga tentang mengendalikan amarah, menahan hawa nafsu, serta berbuat baik kepada sesama. Ia bahkan mengajak jamaah untuk merefleksikan ayat dalam Surah Al-Furqan ayat 63 sebagai bentuk nyata pengorbanan diri.
βRendah hati, sabar, dan berlapang dada adalah bentuk pengorbanan yang kerap terabaikan. Tapi justru itu yang paling berat untuk dijalani,β katanya.

Lebih jauh, Dani mengajak masyarakat untuk memperkuat silaturahmi dan solidaritas sosial. βHari ini kita berbagi daging, tapi lebih penting dari itu adalah berbagi kasih dan empati. Itulah semangat sejati Iduladha,β tambahnya.
Sementara itu, Lazismu Kota Semarang mencatat capaian menggembirakan. Ketua Badan Pengurus (BP) Lazismu Kota Semarang, Agus Alwi Mashuri, menyebut total hewan kurban yang berhasil dihimpun mencapai 178 ekor sapi dan 228 ekor kambing.
βTotalnya ada 400 hewan kurban dengan nilai mencapai Rp 5.837.116.500. Semuanya akan kami distribusikan ke masyarakat yang membutuhkan,β ujar Agus Alwi.
Tak berhenti di situ, pihaknya juga mengelola program kurban rendangmu. Program ini mengolah daging kurban menjadi kornet rendang sebagai stok pangan tahan lama. Produk tersebut disalurkan untuk memerangi stunting dan menjadi cadangan makanan saat terjadi bencana.
βHingga Jumat (6/6/2025), dana kurban untuk rendangmu mencapai Rp 440.500.000,β terang Agus Alwi.
Ass Editor : Ahmad; Editor :Β M Taufiq Ulinuha