PWMJATENG.COM, Surakarta – Sebanyak 455 murid SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo mengikuti kegiatan mendongeng dan pembangunan karakter (character building) dalam rangka menyambut peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad saw. 1446 Hijriah. Acara tersebut berlangsung di aula sekolah yang berlokasi di Jl. Dr. Moewardi No. 24, Purwosari, Kec. Laweyan, Solo, pada Kamis (23/1/2025).
Ketua pelaksana Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), Taryanto, menjelaskan bahwa peringatan Isra Mikraj rutin diadakan sebagai sarana edukasi untuk mengingat peristiwa bersejarah perjalanan Nabi Muhammad saw. yang dilakukan dalam waktu semalam. Perjalanan ini bertujuan untuk menerima perintah salat lima waktu dari Allah Swt.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan nilai-nilai religius, khususnya dalam ibadah salat. Harapannya, para murid dapat menyempurnakan gerakan salat, melaksanakan salat tepat waktu, dan tidak lagi menunda-nunda salat karena urusan dunia,” ungkap Taryanto.
Dengan tema “Menjadikan Salat sebagai Refleksi untuk Akhlak yang Berkualitas”, kegiatan kali ini dibagi menjadi dua kategori. Untuk kelas I, II, dan III, acara diisi dengan kegiatan mendongeng bersama Kak Ijal, sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, dilakukan kegiatan pembangunan karakter yang dipandu oleh narasumber Arif Priyanto.
Kak Ijal bersama boneka kesayangannya, Ijul, menyampaikan bahwa salat merupakan ibadah paling utama. Menurutnya, salat adalah amalan pertama yang akan dihisab oleh Allah Swt. pada hari kiamat, sehingga kualitas seseorang dapat dilihat dari ibadah salat yang ditegakkannya.
“Isra Mikraj adalah perjalanan mukjizat Nabi Muhammad saw. Perintah salat pada awalnya berjumlah 50 kali sehari, tetapi atas kasih sayang Allah, jumlah tersebut diringankan menjadi lima kali sehari. Kita wajib bersyukur dan mengambil hikmah dari perjalanan ini dengan melaksanakan salat tepat waktu secara istikamah,” ujar Kak Ijal dalam dongengnya.
Baca juga, Download Tanfidz Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jawa Tengah Tahun 2024
Antusiasme para murid tampak dari perhatian mereka selama acara berlangsung. Salah satu murid kelas II, Davina Cerelia Wijaya, mengaku mendapatkan banyak pelajaran dari kegiatan ini.
“Aku masih sering lupa melaksanakan salat lima waktu, tapi sekarang aku jadi lebih tahu tentang arti dan manfaat salat, salah satunya adalah masuk surga tanpa hisab,” katanya dengan semangat.
Arif Priyanto, narasumber dalam sesi pembangunan karakter, menekankan bahwa Isra Mikraj merupakan hadiah dari Allah Swt. untuk Nabi Muhammad saw. dalam menghilangkan kesedihannya setelah kehilangan istri dan pamannya.
“Dalam perjalanan Isra Mikraj, Nabi Muhammad saw. menghadapi berbagai peristiwa simbolik yang ajaib, seperti gangguan jin ifrit yang membawa obor api. Kejadian luar biasa ini menjadi pengingat bagi kita untuk saling menasihati sesama muslim dengan cara yang baik tanpa menyakiti hati,” jelas Arif.
Menurut Arif, nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa Isra Mikraj seharusnya menjadi refleksi bagi setiap individu, khususnya anak-anak, untuk memperbaiki akhlak dan mempererat hubungan dengan Allah Swt. melalui ibadah salat.
Kegiatan peringatan Isra Mikraj ditutup dengan pembagian doorprize kepada murid-murid yang berhasil menjawab pertanyaan dari narasumber. Setelah itu, para murid kembali ke kelas untuk melakukan refleksi dengan mengerjakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Menurut Taryanto, pengerjaan LKPD bertujuan untuk mengukur pemahaman para murid mengenai perjalanan Isra Mikraj dan pesan-pesan penting yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan ini, diharapkan para murid tidak hanya mendapatkan pengetahuan tetapi juga termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Kontributor : Nikmah Hidayati
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha