Kolom

Milad ke-61 IMM: Strategi Menjadi Relevan di Era Digital

Milad ke-61 IMM: Strategi Menjadi Relevan di Era Digital

Oleh: Teguh Eko Prasetyo (Sekretaris Bidang Kajian Pengembangan dan Keilmuan (KPK) DPP IMM)

PWMJATENG.COM – Di tengah derasnya arus digitalisasi dan perubahan sosial yang cepat, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dituntut untuk tetap relevan di mata generasi muda Indonesia. Sebagai organisasi mahasiswa yang berlandaskan nilai-nilai Islam, intelektualitas, dan pengabdian masyarakat, IMM menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan eksistensinya. Bagaimana IMM dapat tetap menjadi motor penggerak perubahan di era modern ini?

IMM di Tengah Perubahan Zaman

Era digital memberikan kemudahan akses informasi, tetapi juga menimbulkan tantangan baru seperti maraknya hoaks, polarisasi sosial, dan krisis identitas. Generasi muda hidup dalam dunia serba instan dengan berbagai permasalahan, seperti isu lingkungan, ketimpangan sosial, dan meningkatnya angka pengangguran. Sebagai organisasi berbasis nilai Islam progresif, IMM harus berperan aktif tidak hanya sebagai pengkaji masalah, tetapi juga sebagai pemecah masalah yang solutif.

Peluang yang Bisa Dimanfaatkan
  1. Dakwah Digital Melalui Media Sosial
    Generasi muda menghabiskan 7-8 jam sehari di media sosial. IMM dapat memanfaatkan platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube untuk menyebarkan konten Islami yang kreatif, seperti video pendek tentang toleransi, podcast kajian filsafat modern, serta kutipan inspiratif dari tokoh Muhammadiyah. Rasulullah bersabda: “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.” (HR. Bukhari)
  2. Mengangkat Isu Global dalam Aksi Lokal
    Isu-isu seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan pendidikan inklusif dapat menjadi pintu masuk bagi IMM untuk berkolaborasi dengan komunitas global. Contohnya adalah gerakan tanam 10.000 pohon atau penyelenggaraan sekolah daring gratis bagi anak prasejahtera.
  3. Kolaborasi Tanpa Batas
    IMM dapat memperkuat dampaknya melalui kemitraan dengan startup, perguruan tinggi luar negeri, atau organisasi internasional seperti UNICEF untuk memperluas jangkauan gerakan sosialnya.

Baca juga, Menggali Makna Puasa Ramadan: Hikmah dan Keutamaan

Tantangan yang Harus Diantisipasi
  1. Pergulatan Ideologi dan Polarisasi Sosial
    Meningkatnya radikalisme dan politik identitas dapat memecah belah generasi muda. IMM harus berperan sebagai garda terdepan dalam membangun Islam moderat tanpa terjebak dalam perdebatan yang tidak produktif.
  2. Generasi Z yang Individualis
    Penurunan minat anak muda terhadap organisasi tradisional menjadi tantangan bagi IMM. Oleh karena itu, perlu dirancang program yang sesuai dengan gaya hidup mereka, seperti webinar fleksibel dan proyek sosial berbasis keterampilan (desain grafis, pemrograman, dan digital marketing).
  3. Tekanan Politik dan Kemandirian Organisasi
    IMM harus menjaga independensinya dari kepentingan politik praktis. Para kader harus dilatih untuk tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah tanpa kehilangan adab dalam berdiskusi. Seperti yang disampaikan dalam Al-Qur’an: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan debatlah mereka dengan cara yang lebih baik.” (QS. An-Nahl: 125)
Strategi IMM dalam Menjawab Tantangan Zaman
  1. Dakwah Digital yang Humanis
    • Membentuk tim kreatif yang memahami algoritma media sosial.
    • Mengampanyekan #IslamBerkemajuan dengan konten ringan, seperti infografis sejarah tokoh Muhammadiyah atau tantangan berbuat baik.
  2. Kaderisasi yang Adaptif
    • Mengintegrasikan kurikulum pelatihan keislaman dengan keterampilan masa depan, seperti data science dan public speaking.
    • Menyelenggarakan program magang di perusahaan atau lembaga riset untuk memperluas wawasan kader.
  3. Gerakan Nyata di Lapangan
    • Mengembangkan proyek sosial berbasis data, seperti survei kebutuhan UMKM dan pelatihan digital marketing.
    • Menginisiasi aksi lingkungan, seperti bank sampah dan pemasangan panel surya di pesantren.
  4. Jaringan Nasional hingga Global
    • Membangun kolaborasi antar IMM daerah melalui program pertukaran kader.
    • Berpartisipasi dalam forum pemuda ASEAN atau konferensi internasional tentang perdamaian.
Penutup: IMM Harus Menjadi Trendsetter, Bukan Sekadar Penonton

Keberlanjutan IMM di masa depan tidak ditentukan oleh seberapa besar sejarahnya, tetapi seberapa adaptif ia dalam merespons perubahan. Dengan memanfaatkan teknologi, memperkuat kolaborasi, dan fokus pada aksi nyata, IMM dapat menjadi contoh gerakan mahasiswa yang modern, inklusif, dan solutif.

“Jadilah pemuda yang tidak hanya mengkritik kegelapan, tetapi menyalakan lilin.” — Teguh Eko Prasetyo, Sekbid KPK DPP IMM.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE