Milad ke-26 UNIMUS, PWM Jateng Harapkan Jadi Kampus yang Unggul dan Berdampak
PWMJATENG.COM, Semarang – Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) menggelar Rapat Terbuka Senat dalam rangka Milad ke-26 pada Selasa (19/8/2025). Acara yang mengangkat tema “Transformasi Budaya Unggul Berkemajuan Menuju Kampus Berdampak” itu berlangsung di Aula GKB II UNIMUS dengan dihadiri berbagai tokoh penting.
Rapat terbuka ini menjadi momentum penting bagi UNIMUS untuk menegaskan komitmen dalam membangun budaya akademik yang unggul. Kehadiran para tokoh dari Muhammadiyah dan pemerintah semakin memperkuat pesan bahwa UNIMUS siap melangkah lebih jauh dalam perjalanan akademiknya.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman, menyampaikan apresiasinya terhadap perkembangan UNIMUS. Menurutnya, kampus Muhammadiyah harus berani melakukan lompatan besar agar memberi manfaat nyata bagi masyarakat. “UNIMUS di usia ke-26 harus tampil dengan wajah baru yang membawa perubahan positif. Perguruan tinggi Muhammadiyah dituntut untuk berperan nyata dalam menjawab kebutuhan bangsa,” ujarnya di hadapan para hadirin.
Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, Aisyah Endah Palupi, menilai UNIMUS telah berkembang secara konsisten dan menunjukkan kinerja yang membanggakan. Ia menyebut perguruan tinggi swasta Muhammadiyah memiliki peran strategis dalam memperluas akses pendidikan tinggi. “Kami berharap UNIMUS dapat terus meningkatkan mutu dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak. Transformasi budaya unggul yang diusung akan memberi kontribusi besar bagi dunia pendidikan,” tutur Aisyah.
Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Dodok Sartono, menekankan pentingnya menjaga identitas Muhammadiyah dalam setiap langkah pengembangan kampus. Ia menegaskan bahwa budaya unggul harus sejalan dengan nilai-nilai persyarikatan. “Kampus Muhammadiyah harus menjadi teladan, tidak hanya dalam hal akademik, tetapi juga dalam pengamalan nilai-nilai Islam. PWM Jawa Tengah akan terus mendukung agar UNIMUS semakin maju dan berkontribusi untuk umat,” ucap Dodok.
Baca juga, Kesabaran Tanpa Batas: Pelajaran Dakwah dari Surat Nuh
Dodok juga menambahkan bahwa capaian UNIMUS selama 26 tahun merupakan hasil kerja sama seluruh elemen. Ia mengajak sivitas akademika untuk tidak cepat berpuas diri, tetapi terus bergerak ke arah yang lebih baik. Menurutnya, transformasi budaya unggul yang digaungkan bukan sekadar slogan, melainkan sebuah tantangan yang harus dijawab dengan kerja nyata.
Rektor UNIMUS, Masrukhi, menyampaikan rasa syukur atas perjalanan kampus yang dipimpinnya. Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa tema milad kali ini menjadi arah strategis bagi pengembangan universitas. “Transformasi budaya unggul yang kita usung harus diwujudkan dalam tindakan nyata. UNIMUS berkomitmen menjadi kampus yang berdampak, baik dalam pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat,” kata Masrukhi.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Badan Pembina Harian (BPH) UNIMUS, para pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Jawa Tengah, serta sejumlah tamu undangan lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan kuatnya sinergi antarperguruan tinggi Muhammadiyah dalam membangun ekosistem pendidikan yang kokoh.
Para tokoh yang hadir dalam rapat terbuka itu memberikan dukungan penuh atas langkah-langkah strategis UNIMUS. Mereka menilai semangat berkemajuan yang digaungkan kampus ini sejalan dengan visi besar Muhammadiyah, yakni mencetak generasi unggul dan berdaya saing.
Rapat Terbuka Senat UNIMUS dalam Milad ke-26 ini bukan sekadar perayaan, melainkan juga ajang refleksi sekaligus proyeksi ke depan. Universitas yang berdiri sejak 1999 itu kini menatap masa depan dengan penuh optimisme. Melalui semangat transformasi, UNIMUS bertekad memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi unggulan di Jawa Tengah.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
