Meski Ditinggal Orang Tuanya, Mayoret Drum Band Cilik itu Selalu Tegar
PWMJATENG.COM, JEPARA – Siapa yang tak bersedih ketika seorang anak di usianya yang belia ditinggal oleh orang tuanya. Jangankan anak-anak. Siapapun pasti akan juga bersedih saat ditinggalkan oleh orang tua yang disayanginya. Namun berbeda dengan Khanza, perempuan kecil imut berusia 4 tahun justru kelihatan tegar, ia tampil memukau penuh energik dan menghibur saat menjadi mayoret drum band pada pembukaan Jambore Panti Asuhan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se Jawa Tengah di Bumi Pekemahan Adi Suwawal, Pakis Jepara kemarin 31 Juni 2018.
Ratusan mata pengunjung yang hadir di acara itu terpusat pada Khanza sang mayorite cilik yang lincah itu. Bahkan Bupati Jepara pun sampai menyalami Khanza usai tampil sembari menyerahkan kenang-kenangan.
Hampir tak ada yang menduga akan kesedihan yang dialami oleh Khanza. Perempuan yang masih di duduk di bangku Taman Kanak-kanak itu belum lama ditinggal oleh kedua orang tuanya. Ayah yang ia cintai pergi menemui ajal. Sementara sang ibu harus pergi merantau ke negeri jiran demi menafkahi sang anak dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebelum pergi ke Malaysia, lima bulan yang lalu Khanza dititipkan ke Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang oleh sang ibu.
Awal-awal tinggal di Panti Asuhan Khanza selalu menangis dan menanyakan ibunya. Namun seiring berjalannya waktu sebagai anak yang tegar Khanza tau bahwa sang ibu sedang bekerja untuk Khanza. Hingga kini kesedihan karena ditinggal ibunya hilang diganti senyum ceria dan ketegaran.
Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang memenuhi mimpi Khanza untuk menjadi mayoret drum band. Karena saat Khanza ditanya cita-citanya ia pun menjawab ingin jadi mayoret drum band.
Ketegaran dan kebahagian Khanza menjadi kebahagiaan Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Tuntang dan sang ibu di negeri rantau. (BADRUN CERMIN)