PWMJATENG.COM, Surakarta – Hari Anak Nasional (HAN) 2025 yang jatuh pada Selasa, 23 Juli, dirayakan dengan semarak oleh SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Mengusung semangat desentralisasi, sekolah ini menggelar beragam kegiatan inspiratif yang tak hanya menyenangkan, tetapi juga sarat pesan moral dan kebangsaan.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Sri Sayekti, menjelaskan bahwa peringatan HAN dimulai sejak pagi hari. “Tepat pukul 06.45 WIB kita mulai dengan apel pagi, lalu dilanjutkan senam anak Indonesia hebat pukul 07.00 WIB. Ini bagian dari habituasi energi positif untuk membentuk karakter anak-anak yang sehat jasmani dan rohani,” ujarnya saat ditemui di sela kegiatan.
Kegiatan tersebut mengacu pada tema nasional yang ditetapkan Kementerian Pendidikan, yakni “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045.” Tema ini bertujuan membangkitkan kesadaran bahwa masa depan bangsa terletak di tangan anak-anak yang cerdas, sehat, dan berkarakter.
Selain senam ceria, anak-anak juga diajak menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengikuti doa lintas agama yang dipimpin oleh Sutrisno, guru Pendidikan Agama Islam. Suasana yang hangat dan inklusif tercipta, menunjukkan semangat persatuan dan kebersamaan dalam keberagaman.
Menurut Sayekti, pendidikan tidak hanya berbicara soal nilai akademis, tetapi juga soal nilai kehidupan. “Melalui peringatan ini, kami ingin menanamkan nilai kebangsaan, kepedulian sosial, dan kesadaran lingkungan kepada anak-anak sejak dini,” jelasnya.
Baca juga, Hukum Bekerja sebagai Buzzer dalam Pandangan Islam
Salah satu fokus kegiatan tahun ini adalah edukasi Stop Boros Pangan. Anak-anak diajak berdiskusi dan bermain peran tentang pentingnya menghargai makanan dan menghindari pemborosan. Pesan ini disampaikan secara interaktif agar mudah dipahami dan membekas dalam ingatan mereka.
“Anak-anak harus belajar mengambil makanan secukupnya dan menghabiskannya. Sikap sederhana ini penting dalam membangun karakter yang jujur, bertanggung jawab, dan cinta lingkungan,” tambahnya.
Di akhir kegiatan, Sri Sayekti menegaskan pentingnya integrasi nilai-nilai antikorupsi dalam dunia pendidikan dasar. Menurutnya, anak-anak perlu diperkenalkan pada konsep kejujuran dan transparansi sejak dini, termasuk dalam hal sederhana seperti memilih dan mengambil makan siang sesuai kebutuhan.
“Kita ingin membentuk generasi unggul yang berprestasi dan berakhlakul karimah. Untuk itu, pendidikan harus membumi. Kami berkomitmen mewujudkan sekolah yang religious, smart, healthy, and creative,” tegasnya sambil tersenyum.
Peringatan HAN di SD Muhammadiyah 1 Ketelan menjadi bukti bahwa pendidikan karakter bisa dilakukan secara menyenangkan. Sorak dan tawa anak-anak di halaman sekolah menjadi cermin optimisme bahwa masa depan Indonesia berada di tangan generasi muda yang tangguh dan peduli.
“Anak hebat, Indonesia kuat, bukan sekadar slogan. Ini adalah ikhtiar bersama membangun negeri,” pungkas Sayekti.
Kontributor : Jatmiko
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
