
PWMJATENG.COM, Surakarta – Suasana penuh semangat dan keceriaan menyelimuti SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta saat 404 siswa memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Rabu (23/7/2025). Beragam kegiatan edukatif, inspiratif, dan menyenangkan digelar untuk membangun kesadaran pentingnya lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari perundungan.
Peringatan HAN dimulai dengan senam Anak Hebat Indonesia, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa bersama, serta deklarasi anti-bullying oleh seluruh siswa. Kepala Urusan Kesiswaan, Heru Hadiyono, menyatakan bahwa kegiatan ini sesuai dengan imbauan dari Kementerian Pendidikan.
“Hari ini kami mengajak siswa untuk merayakan Hari Anak Nasional dengan kegiatan yang membangun karakter. Kami ingin siswa merasa bangga dan aman di sekolah,” ujar Heru.
Setelah senam dan deklarasi, kegiatan dilanjutkan dengan workshop anti-bullying yang ditujukan khusus bagi siswa kelas 8. Narasumber dalam kegiatan tersebut, Putu Aryuni Damayanti, yang menjabat sebagai Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik Lapas Kelas II A Sragen, memberikan pemaparan pentingnya mencegah tindak perundungan di sekolah.
“Menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya bisa berbagi pengalaman dengan siswa yang luar biasa antusias. Saya melihat semangat mereka untuk berubah ke arah yang lebih baik,” ungkap Putu.
Ia juga menekankan bahwa bullying membawa dampak negatif bagi semua pihak, tidak hanya korban tetapi juga pelaku dan institusi pendidikan secara keseluruhan. “Anak-anak hari ini telah teredukasi dan menyadari bahwa perundungan merugikan semua pihak. Ini adalah langkah penting menuju sekolah yang lebih aman,” tegasnya.
Baca juga, Menemukan Uang di Jalan: Boleh Dipakai atau Wajib Dikembalikan?
Kepala SMP Muhammadiyah PK, Muhdiyatmoko, turut menyampaikan komitmen sekolah dalam menciptakan suasana belajar yang sehat dan bebas intimidasi. “Bullying adalah satu dari tiga dosa besar dalam dunia pendidikan. Maka, kita sepakat tidak ada bullying di SMP Muhammadiyah PK,” katanya.
Kemeriahan peringatan HAN tidak berhenti di situ. Siswa kelas 7 mengikuti lomba permainan tradisional seperti lompat tali, engklek, dan dakon. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan semangat kebersamaan dan memperkenalkan budaya permainan masa lalu kepada generasi muda.

Adina Zahra Brisbenia Nugroho, salah satu peserta, mengungkapkan rasa gembiranya mengikuti kegiatan tersebut. “Hari ini sangat seru dan berkesan. Kami senang bisa bermain permainan tradisional. Permainan ini menyenangkan dan mengajarkan kerja sama,” ucapnya.
Senada dengan itu, Jazzy Marchellia Saverine juga merasa senang dengan suasana HAN tahun ini. Ia berharap suasana sekolah terus kondusif dan nyaman. “Kami ingin sekolah tetap aman tanpa perundungan. Kalau tidak ada bullying, kami bisa belajar dengan tenang,” ujarnya.
Sementara itu, siswa kelas 9 mengikuti kegiatan aksi sosial berupa berbagi dan bersih lingkungan. Mereka mengumpulkan barang-barang bermanfaat untuk disumbangkan ke panti asuhan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama.
Heru Hadiyono menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang menyeluruh untuk semua jenjang kelas. “Setiap level kelas mendapatkan peran masing-masing, agar semua siswa bisa terlibat aktif dan belajar melalui pengalaman langsung,” katanya.
Kontributor : Aryanto
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha