Meriah dan Penuh Makna! Halalbihalal Muhammadiyah Karangtalun Dihadiri Tokoh hingga Warga Perantauan

PWMJATENG.COM, Magelangย โย Suasana hangat dan penuh kebersamaan menyelimuti Masjid Al Jawad, Dusun Jampiroso, Desa Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, pada Sabtu Wage, 12 April 2025 atau bertepatan dengan 13 Syawal 1446 H. Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Aisyiyah Karangtalun menggelar Pengajian Halalbihalal sebagai bentuk silaturahmi usai Ramadan.
Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dibuka oleh Kelik Widaryono, Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngluwar. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kekompakan jamaah serta semangat silaturahmi yang terus dijaga oleh PRM Karangtalun.
Tokoh sesepuh Muhammadiyah Karangtalun, M. Thokim Alifi, juga hadir dan menyampaikan rasa syukurnya. “Saya sangat bahagia melihat antusias jamaah yang begitu kompak. Ini bukti bahwa semangat ukhuwah masih terjaga dengan baik,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Kepala Desa Karangtalun, Muzaeni, turut memberikan sambutan. Ia menyampaikan apresiasi kepada PRM atas konsistensinya dalam membangun nilai-nilai keagamaan dan sosial. โPeran Muhammadiyah sangat penting dalam membangun bangsa, dan hal ini juga kami rasakan langsung melalui kolaborasi antara PRM dan Pemerintah Desa,โ tegasnya.
Menambah kehangatan suasana, hadir pula Sutrisno, simpatisan Muhammadiyah yang merantau di Pontianak, Kalimantan Barat. Kehadirannya membuat suasana menjadi haru dan meriah karena lama tak bersua dengan warga kampung halamannya.
Baca juga, Menghidupkan Syawal dengan Spirit Produktivitas: Momentum Kembali Berkarya Setelah Ramadan
Sebagai penceramah utama, Muhammad Nursahid Muslim, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang, mengajak jamaah untuk melanjutkan amalan pasca-Ramadhan.
โKita adalah hamba Allah yang beruntung karena dipertemukan kembali dengan Ramadhan dan kini memasuki bulan Syawal. Mari lanjutkan amalan-amalan baik yang telah kita jalankan selama Ramadhan,โ ujar Muslim.

Ia mengutip QS Al-Insyirah ayat 7-8: โMaka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.โ
Dalam kesempatan tersebut, Muslim juga menjelaskan makna lebaran dari berbagai perspektif. Menurutnya, lebaran bukan sekadar simbol “berakhirnya” ibadah Ramadhan, tetapi juga menjadi momentum pembersihan diri.
โLebaran berasal dari kata โlaburanโ, yang artinya memberi warna putih bersih, menandakan hati yang suci. Bisa juga dimaknai sebagai โleburanโ, yakni meleburkan dosa-dosa antar sesama melalui saling memaafkan. Serta bermakna โluberanโ, yaitu menyalurkan rezeki kepada sesama dalam kondisi lapang maupun sempit,โ paparnya.
Tak lupa, ia juga mengajak jamaah untuk terus bersegera dalam meraih ampunan dan kebaikan sebagaimana firman Allah dalam QS Ali Imran ayat 133-134, yang menekankan pentingnya sikap dermawan, menahan amarah, dan memaafkan orang lain.
Acara ditutup tepat pukul 10.30 WIB dengan suasana yang semakin hangat. Jamaah bersalam-salaman, saling memaafkan, dan menikmati hidangan bersama.
Kontributor : Muhammad Nursahid Muslim
Ass Editor : Ahmad; Editor :ย M Taufiq Ulinuha