
PWMJATENG.COM, Surakarta – Ribuan jemaah memadati halaman Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Jumat pagi (6/6) untuk mengikuti Salat Iduladha 1446 Hijriah. Sejak sebelum fajar menyingsing, suasana kawasan kampus telah dipenuhi oleh mahasiswa, dosen, warga sekitar, hingga mahasiswa asing yang datang dari berbagai negara. Pelaksanaan ibadah tahunan ini berlangsung khidmat, meriah, dan sarat makna kebersamaan lintas budaya.
Salat dimulai pukul 06.15 WIB dan dipimpin langsung oleh Muhammad Da’i, yang bertindak sebagai imam sekaligus khatib. Udara pagi yang sejuk serta langit cerah menambah kekhusyukan jemaah. Gema takbir yang menggema di seluruh penjuru Edutorium K.H. Ahmad Dahlan membangkitkan semangat spiritual dan menciptakan nuansa religius yang mendalam.
Dalam khutbahnya, Muhammad Da’i menyoroti makna pengorbanan yang terkandung dalam kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Ia menegaskan bahwa inti kurban bukan semata menyembelih hewan, melainkan juga menyembelih hawa nafsu dan ego pribadi demi mencapai derajat takwa di sisi Allah.
Baca juga, Dakwah di Tengah Disinformasi: Tantangan Ulama di Era Post-Truth
“Yang sampai kepada Allah bukan daging atau darah kurban, melainkan keikhlasan dan ketakwaan kita,” tegasnya di hadapan ribuan jemaah.
Da’i juga mengajak seluruh jemaah menjadikan Iduladha sebagai momentum memperkuat solidaritas sosial. Menurutnya, ibadah kurban adalah sarana untuk berbagi dengan sesama, khususnya mereka yang hidup dalam keterbatasan.

“Semangat memberi dan membantu adalah wujud nyata dari pengorbanan. Iduladha menjadi saat yang tepat untuk menumbuhkan kepedulian terhadap saudara-saudara kita,” ujarnya dalam khutbah tersebut.
Yang membuat suasana semakin istimewa adalah kehadiran mahasiswa asing yang turut serta dalam salat berjemaah. AbuBakr Esmay Hamza Abdelrahim, mahasiswa asal Sudan, mengungkapkan rasa syukurnya bisa menjalani Salat Iduladha di lingkungan kampus UMS yang inklusif dan penuh kehangatan.
“Suasananya sangat meriah dan penuh semangat. Ini pengalaman pertama saya salat Id di Indonesia dan saya sangat senang bisa merayakannya bersama teman-teman dari berbagai negara. Rasanya seperti berada di tengah keluarga besar,” ucap Hamza dengan antusias, Jumat (7/6).
Kontributor : Alfina
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha