PWMJATENG.COM, Surakarta – Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang Pengembangan Kelompok Bidang Keilmuan (KBK) menuju Kurikulum Unggul. Acara yang berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa (19-20/8), di Kawung Meeting Room, Hotel Solia Zigna, ini membahas langkah-langkah strategis menuju kurikulum internasional.
Task Force FGD, Indrawati, mengungkapkan bahwa pembahasan ini merupakan upaya persiapan menuju kurikulum unggul berbasis internasional. “Kami sedang menuju kurikulum internasional dengan mengembangkan Kelompok Bidang Keilmuan (KBK). Sehingga, nantinya dosen dan mata kuliah akan dikelompokkan sesuai dengan bidang keilmuan,” jelasnya pada Selasa (20/8).
Indrawati juga menambahkan bahwa dengan terbentuknya KBK secara rinci, laboratorium yang ada juga akan memiliki struktur yang lebih jelas. “Prodi akan membentuk struktur organisasi yang jelas, sehingga kebutuhan sarana dan prasarana juga akan lebih terarah. Ini akan kita kembangkan menjadi pusat studi di masing-masing bidang,” tambahnya.
Menurut Indrawati, laboratorium dan pusat studi akan menjadi ujung tombak dalam menjalin kerja sama dengan pihak eksternal. “Saat ini, Arsitektur UMS baru memiliki satu pusat studi, yaitu Pusat Studi Arsitektur Islam. Namun, ke depannya, kami akan menangani berbagai isu seperti perubahan iklim dan cagar budaya,” ujarnya.
Baca juga, Lantik Mudir MBS Bumiayu, Dodok Sartono Harapkan Kaderisasi Ulama Qur’ani yang Unggul dalam Ilmu Alat
Selain itu, FGD ini diharapkan mampu meningkatkan sinergi antara kurikulum dan keunggulan yang didukung oleh KBK dan laboratorium. “Kami ingin memformalisasi bidang keilmuan yang ada dan merencanakan langkah jangka pendek serta jangka panjang bagi Arsitektur UMS,” tegasnya.
Kaprodi Arsitektur UMS, Nur Rahmawati Syamsiyah, juga menyampaikan harapannya agar FGD ini menghasilkan Kelompok Bidang Keilmuan yang sesuai dengan keahlian masing-masing, guna meningkatkan sistem pembelajaran di UMS. “Kurikulum internasional ini memerlukan Program Profesi Arsitek (PPAr). Kami berharap Surat Keputusan segera turun agar kami bisa membuka perkuliahan pada semester genap di Februari 2025 mendatang,” ungkapnya.
Selama FGD, empat materi utama disampaikan oleh para ahli. Materi pertama dibahas oleh Tatau Wijaya Garib tentang “Pentingnya Sinergi Kurikulum, Riset, dan Pengmas Untuk Mewujudkan Unggulan Prodi”. Materi kedua oleh Samsudin Raidy membahas “Profil Kurikulum Prodi Arsitektur UMS dan Kebutuhan KBK serta Laboratorium”. Ahmad Sarwadi dari UGM memaparkan materi ketiga mengenai “Implementasi KBK dalam Kurikulum Internasional KAAB”, dan materi terakhir disampaikan oleh Wisnu Setiawan dengan topik “Rencana Pengembangan KBK, Laboratorium, dan Pusat Studi”.
Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha