Menjaga Warisan Para Nabi: Pentingnya Ilmu dalam Kehidupan Umat

PWMJATENG.COM, Temanggung — Pengurus Ranting Muhammadiyah (PRM) Giyanti, Mungseng, Purworejo kembali menyelenggarakan salat Jumat rutin pada 7 November 2025 di Masjid At-Taubah. Kegiatan ibadah tersebut diisi khutbah oleh Ustadz Anta Zuda Aditia, S.Pd.I. dari Pondok Pesantren Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak (Almatera).
Dalam khutbahnya yang bertema “Menjaga Warisan Para Nabi: Pentingnya Ilmu dalam Kehidupan Umat”, Ustadz Anta menegaskan bahwa ilmu merupakan warisan paling berharga yang ditinggalkan para nabi — bukan harta atau kedudukan duniawi.
“Sesungguhnya para ulama itu pewaris para nabi. Mereka tidak mewariskan dinar atau dirham, tetapi mewariskan ilmu. Siapa yang mengambilnya, maka ia telah mendapat bagian yang paling banyak,”
ujar Ustadz Anta mengutip hadis riwayat At-Tirmidzi dan Ahmad.
baca juga:
Beliau mengingatkan, hilangnya ulama berarti hilangnya ilmu di tengah umat. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Allah tidak mencabut ilmu secara langsung dari manusia, melainkan dengan mewafatkan para ulama. Ketika ulama tiada, masyarakat cenderung mengangkat orang yang tidak berilmu sebagai panutan, sehingga banyak yang tersesat dan menyesatkan.
Selain itu, Ustadz Anta menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam berbicara dan menyebarkan informasi, terutama di era digital. Ia mengutip firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Isra [17]:36:
Khutbah ditutup dengan ajakan agar umat Islam senantiasa bersemangat menuntut ilmu, menyebarkannya, dan mengamalkannya dengan ikhlas.
Sebagai bentuk kepedulian sosial, kegiatan Jumat kali ini juga dirangkai dengan program “Jumat Berkah” berupa pembagian 98 porsi makanan kepada jamaah dan masyarakat sekitar masjid.
Suasana ibadah dan kegiatan berlangsung dengan khidmat serta penuh kehangatan, mencerminkan semangat dakwah dan kepedulian sosial yang menjadi ciri khas warga Muhammadiyah.
Editor: Al-Afasy



