Meningkatkan Amal Usaha dengan Wakaf: Inovasi Profesional Pengamanan AUM Berbasis Kader Tapak Suci
PWMJATENG.COM, Semarang – Upaya meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan amal usaha Muhammadiyah terus dilakukan. Salah satu langkah inovatif hadir melalui pengembangan pengelolaan parkir dan profesi pengamanan berbasis wakaf serta kader Tapak Suci. Program ini menjadi pengejawantahan tagline “Persyarikatan Maju Bersama Amal Usaha Muhammadiyah (AUM)” yang dicanangkan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah.
“Kami melaksanakan pengelolaan parkir berbasis wakaf serta tata kelola wakaf dalam bidang pengamanan berbasis kader Ortom Tapak Suci,” ungkap Widadi, Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) PWM Jawa Tengah. Saat ini, program ini telah diterapkan di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) dan Universitas Muhammadiyah Semarang. Dalam keterangan persnya, Widadi didampingi oleh Munsarif, anggota MPW PWM yang membidangi wakaf uang, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari pengelolaan aset wakaf secara profesional.
Menurut Munsarif, tugas utama nazhir wakaf adalah menjaga dan mengamankan aset wakaf. “Berangkat dari prinsip ini, UPP MPW berikhtiar membentuk usaha profesional di bidang pengamanan,” jelasnya. Unit Pelaksana Program (UPP) MPW pun menyediakan sumber daya manusia (SDM) untuk Satuan Pengamanan (Satpam) di AUM, yang direkrut dari kader-kader Ortom Tapak Suci. “Dengan satu langkah, kami berhasil menciptakan tiga manfaat: mengelola wakaf, menyediakan tenaga profesional, dan membangun kaderisasi Tapak Suci,” tambahnya.
Baca juga, Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jateng Tahun 2024
Pada 1 Januari 2025, bertepatan dengan 1 Rajab 1446 Hijriah, serah terima resmi pengelolaan pengamanan berbasis kader Ortom Tapak Suci dilakukan di Universitas Muhammadiyah Semarang. Acara ini dilangsungkan di halaman Rektorat Unimus dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait. Komandan Satpam Unimus, Hariyadi, secara simbolis menerima tanggung jawab pengelolaan ini.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan ini. Kami siap membina seluruh anggota dengan baik karena program ini menjadi rintisan baru yang langsung dikelola oleh PWM,” kata Hariyadi dalam sambutannya. Ia menambahkan bahwa dukungan dari kader Tapak Suci akan menjadi kekuatan penting dalam menjalankan tugas pengamanan ini.
Sementara itu, Budiyono, seorang pendekar Tapak Suci yang hadir dalam acara tersebut, menyatakan komitmennya untuk melatih para anggota Satpam. “Kami siap memberikan pelatihan bela diri dan pembekalan kaderisasi Tapak Suci kepada seluruh anggota Satpam yang bekerja di bawah amal usaha Muhammadiyah,” tuturnya. Selain pelatihan bela diri, Budiyono juga mengungkapkan bahwa para anggota Satpam diajak untuk mendalami nilai-nilai Islam melalui belajar membaca Al-Qur’an secara bersama-sama.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha