PWMJATENG.COM, Surakarta – Winda Utami, penerjemah bahasa isyarat yang telah tampil tiga kali berturut-turut di Istana Negara pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia, kini menjadi sorotan warganet. Selain tampil di acara kenegaraan, Winda juga sering diundang ke berbagai stasiun televisi. Keahliannya yang detail dan ekspresif saat menerjemahkan lagu-lagu daerah hingga lagu populer membuatnya semakin dikenal.
Dilansir dari Kompas.com, Winda diundang sebagai tamu istimewa dalam acara Grand Opening (GO) Masa Ta’aruf (Masta) Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Tahun 2024 yang berlangsung di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS. Sebagai alumni Psikologi UMS, Winda mengungkapkan kebahagiaannya bisa kembali ke kampus yang telah membentuknya. “Rasanya senang sekali bisa kembali ke kampus ini, bahkan saya bilang ke teman-teman saya kalau mau ambil profesi atau lanjut S2 pengennya di Solo aja, kalau bisa malah di UMS lagi,” ujarnya pada Senin (19/8).
Winda turut mengapresiasi langkah UMS yang kini mulai menjadi kampus inklusif dengan menyediakan akses bagi teman-teman disabilitas. “UMS bukan hanya sekadar menyebut diri sebagai kampus inklusif, tetapi juga menyediakan akses nyata untuk teman-teman disabilitas,” tegasnya.
Baca juga, Mewujudkan Pancasila Butuh Sekularitas?
Winda telah menggeluti dunia penerjemahan bahasa isyarat sejak kuliah, khususnya bersama komunitas tuli dari Gerakan Kesejahteraan Tuli Indonesia (Gerkatin) Solo. Ia berharap akan ada regenerasi penerjemah bahasa isyarat dari UMS dan menekankan pentingnya Pusat Layanan Disabilitas (PLD) di setiap fakultas.
Pada tahun ini, Winda kembali bertugas sebagai penerjemah bahasa isyarat di Istana Negara untuk acara hiburan. Meski ingin bertugas di Ibu Kota Nusantara, Winda tetap menjalankan tugasnya di Jakarta dengan penuh dedikasi.
Winda juga mengajak mahasiswa UMS untuk lebih terbuka terhadap inklusivitas. “Saya berharap UMS bisa terus meningkatkan akses bagi teman-teman disabilitas. Sehingga UMS tidak hanya menjadi kampus yang mencerahkan, unggul, dan mendunia, tetapi juga kampus yang inklusif,” paparnya.
Dalam acara Masta, Winda berkesempatan berbincang dengan Wakil Rektor III UMS Ihwan Susila dan Kabiro Kemahasiswaan UMS Ahmad Kholid Alghofari. Ia membagikan kisah perjalanan karirnya dan mengajak mahasiswa baru untuk praktik menggunakan bahasa isyarat dengan kalimat “Universitas Muhammadiyah Surakarta, Mencerahkan, Unggul, Mendunia.”
Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha