PWMJATENG.COM, Semarang – Nama KH. Ahmad Dahlan begitu melekat di hati masyarakat Indonesia, khususnya umat Muhammadiyah. Sebagai pendiri Muhammadiyah, beliau dikenal tidak hanya sebagai seorang ulama, tetapi juga sebagai seorang pemimpin yang revolusioner. Kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan telah menginspirasi jutaan orang melalui teladan hidupnya yang mulia dan inovasi yang ia bawa untuk kesejahteraan umat. Hal ini disampaikan Sofyan Anif, Bendahara PWM Jawa Tengah pada Pengajian PP Muhammadiyah, Jumat (13/9/24).
Dalam analisis kepemimpinannya, salah satu ciri khas KH. Ahmad Dahlan adalah keselarasan antara ucapan dan tindakan. Beliau menekankan pentingnya konsistensi dalam bertindak, terutama dalam hal berinisiatif dan bertanggung jawab penuh. Dengan keteladanan ini, beliau mampu memotivasi dan menginspirasi banyak orang untuk ikut serta dalam perjuangan memajukan umat.
Motivasi yang diberikan KH. Ahmad Dahlan tidak hanya sekadar kata-kata. Ia menguatkan ikatan persaudaraan di antara sesama, menekankan silaturahmi sebagai kunci utama dalam membangun organisasi yang kuat. Sikapnya yang terus menyebarkan kebaikan tanpa lelah telah menjadi warisan berharga yang dijaga hingga saat ini oleh Muhammadiyah.
Sebagai seorang pemimpin yang dinamis, KH. Ahmad Dahlan tidak takut untuk melakukan pembaharuan. Ia selalu menekankan pentingnya perubahan demi kesejahteraan umat. Perubahan yang dimaksud bukanlah sekadar perubahan fisik atau struktural, tetapi lebih kepada peningkatan kualitas keilmuan dan pengamalannya.
Baca juga, Sofyan Anif: Enam Indikator Spiritual Leadership untuk Memajukan Organisasi
Beliau juga memiliki visi yang progresif dalam setiap tindakannya. Hal ini tampak dari kemampuannya mengorbankan harta benda demi kemajuan organisasi. Dalam berbagai kesempatan, K.H. Ahmad Dahlan menunjukkan bahwa pengorbanan pribadi untuk kemaslahatan umat adalah esensi kepemimpinan sejati.
Kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan dilandasi oleh etika yang tinggi. Sikap ikhlas, jujur, dan sabar selalu tercermin dalam setiap tindakannya. Ketiga karakter ini menjadi modal utama yang membuatnya dihormati dan dicintai oleh banyak orang. Selain itu, beliau juga memiliki semangat melayani, memberi, dan bekerja sama dengan penuh kerendahan hati.
KH. Ahmad Dahlan juga mengajarkan pentingnya menjalankan agama secara totalitas. Hal ini mencakup pendekatan keilmuan dengan tiga aspek utama: bayani (tekstual), burhani (rasional), dan irfani (spiritual). Dengan pendekatan ini, beliau membawa Muhammadiyah menjadi organisasi yang tidak hanya berlandaskan agama, tetapi juga terbuka terhadap pemikiran modern.
Yang paling menonjol dari kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan adalah pendekatannya yang transformatif. Berbeda dengan pemimpin transaksional yang lebih mengedepankan hubungan berbasis kepentingan, KH. Ahmad Dahlan mengajak umat untuk berubah dari dalam. Ia percaya bahwa perubahan sejati harus dimulai dari hati yang tulus dan niat yang ikhlas.
Dengan segala keteladanan dan nilai-nilai luhur yang diajarkannya, KH. Ahmad Dahlan tidak hanya meninggalkan jejak sejarah, tetapi juga membangun fondasi kepemimpinan yang relevan hingga saat ini. Kepemimpinannya tetap menjadi inspirasi yang abadi bagi generasi berikutnya, terutama bagi umat Muhammadiyah yang terus melanjutkan perjuangannya.
Editor : M Taufiq Ulinuha