PWMJATENG.COM, Demak – SD Muhammadiyah Pucang Gading berkomitmen mencetak generasi unggul, tidak hanya berprestasi akademik tetapi juga berkarakter kokoh berbasis nilai-nilai Islam. Salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah melalui program Pembiasaan Pagi yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai religius dan kedisiplinan di kalangan siswa. Kegiatan rutin ini mengintegrasikan aktivitas spiritual seperti salat Dhuha, doa bersama, dzikir pagi, pengenalan Asmaul Husna, dan pembelajaran Al-Qur’an melalui TPQ.
Setiap pagi, siswa diajak untuk melaksanakan salat Dhuha secara berjamaah di aula sekolah. Salat sunnah ini memiliki dua tujuan utama, yaitu melatih kedisiplinan siswa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kepala Sekolah, Mukhammad Sobirin, menyatakan bahwa salat Dhuha bukan hanya sebagai rutinitas ibadah, tetapi juga sebagai sarana menanamkan kebiasaan baik. “Melalui salat Dhuha, kami ingin siswa memahami pentingnya berkomunikasi dengan Allah dan memohon keberkahan dalam setiap aktivitas mereka,” jelas Sobirin.
Setelah salat Dhuha, siswa melanjutkan kegiatan dengan doa bersama. Doa ini bertujuan untuk memohon rahmat dan keberkahan Allah dalam menjalani hari-hari mereka. Sobirin menambahkan, “Kami ingin siswa tumbuh menjadi pribadi yang bersyukur dan menjadikan doa sebagai kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.”
Dzikir pagi adalah momen penting bagi siswa untuk mengingat Allah dengan melafalkan kalimat tasbih, tahmid, dan takbir. Siti, guru agama di sekolah tersebut, mengungkapkan bahwa dzikir pagi tidak hanya memberikan ketenangan spiritual, tetapi juga membantu siswa memulai hari dengan pikiran yang positif. “Dzikir pagi adalah cara sederhana namun efektif untuk membangun rasa syukur dan optimisme,” ujarnya.
Selain doa dan dzikir, siswa juga diperkenalkan dengan Asmaul Husna, yaitu 99 nama Allah yang indah. Kegiatan ini dilakukan melalui hafalan dan dzikir bersama. Para guru menjelaskan bahwa pengenalan Asmaul Husna membantu siswa memahami sifat-sifat Allah, seperti Ar-Rahman (Maha Pengasih) dan Al-Hakim (Maha Bijaksana), yang dapat mereka teladani dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga, Ibnu Hasan: Pentingnya Muhammadiyah ‘Menjaga Saf’ di Luar Masjid
Sebagai bagian dari pembiasaan spiritual, SD Muhammadiyah Pucang Gading juga memfokuskan pada pembelajaran Al-Qur’an melalui program TPQ (Taman Pendidikan Qur’an). Dalam program ini, siswa diajarkan untuk membaca, menghafal, dan memahami makna ayat-ayat suci Al-Qur’an. Jasno Purwoko, pembina program TPQ, mengatakan, “Kami ingin siswa tidak hanya pandai membaca Al-Qur’an, tetapi juga memahami nilai-nilainya dan menerapkannya dalam kehidupan mereka.”
Program Pembiasaan Pagi ini memberikan berbagai manfaat, antara lain:
- Meningkatkan kedisiplinan: Rutinitas yang terstruktur membantu siswa mengatur waktu dengan baik.
- Menanamkan karakter religius: Aktivitas spiritual ini membentuk pribadi yang taat dan berakhlak mulia.
- Memberikan ketenangan jiwa: Dzikir dan doa menciptakan kedamaian yang mendukung konsentrasi belajar.
- Membentuk kebiasaan positif: Kebiasaan ini akan terbawa hingga dewasa dan membentuk karakter yang kuat.
SD Muhammadiyah Pucang Gading meyakini bahwa pendidikan karakter yang berbasis nilai agama adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa. “Melalui pembiasaan pagi, kami ingin mencetak generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan senantiasa mengingat Allah SWT,” tutup Mukhammad Sobirin. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam aktivitas sehari-hari, SD Muhammadiyah Pucang Gading membuktikan bahwa pendidikan adalah perjalanan untuk mencetak manusia seutuhnya: cerdas, berakhlak, dan selalu mengingat Allah.
Kontributor : Ananda
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha