Memasuki Hari ke 21 Ramadhan, Pengajian Pagi PDM Purworejo Tetap Membeludak
PURWOREJO – Memasuki hari ke 21 Ramadhan jamaah pengajian pagi ramadhan yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Purworejo dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Purworejo, serta Universitas Muhammadiyah Purworejo, tetap istiqomah mengikuti rangkaian agenda pengajian yang dimulai pukul 06.00 sampai dengan 07.00 WIB.
Sudah terlaksana beberapa tahun ke belakangan ini bertempat di Ruang Seminar UMP Kampus Timur Lantai 1 selama 25 hari sejak tanggal 1 – 25 Ramadhan setiap tahunnya.
Pengajian ini diisi oleh pemateri yang bergantian yang berasal dari internal Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Purworejo sendiri maupun dari luar daerah sekitarnya. Bahkan, beberapa berasal dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah serta pejabat pemerintahan daerah kabupaten Purworejo.
Agenda dimulai pukul 06.00 – 07.00 WIB dan terkhusus hari Ahad dimulai pukul 07.00 – 08.00 WIB dengan pembicara dari luar daerah.
Panitia penyelenggara berasal dari Majelis Tabligh Muhammadiyah dan Aisyiyah Purworejo yang dalam pelaksanaannya turut melibatkan semua Amal Usaha Muhammadiyah Pendidikan sebagai pengisi pra pengajian dan kultum serta moderator kegiatan. Jamaah yang hadir diperkirakan rata-rata mencapai 100 orang yang berasal dari sejumlah daerah di Kabupaten Purworejo.
Disampaikan salah satu penyelenggara, Nur Ngazizah, S.Si.M.Pd bahwa agenda pengajian ini menjadi momen silaturahmi dan menambah mantap keimanan serta wawasan keislaman jamaah yang ikut.
KH. Mudhofir, BA selaku Penasehat PDM Kebumen, mengisi materi “Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah”, mengajak kepada para peserta pengajian untuk mencontoh diri Rasulullaah Muhammad SAW. Beberapa hal yang dapat diteladani dari beliau bahwasannya melalui istri nabi Aisyah, Muhammad mempunyai akhlaq yang mengagumkan dalam bergaul dengan istri-istrinya.
“Beliau memahami apa yang disenangi oleh istri-istrinya, dalam kondisi apapun perlakuannya tidak berubah tetap baik dan lembut. Ketika beliau berbicara dengan lawan bicaranya memandang wajahnya tidak memalingkan,” ungkapnya.
Mudhofir berpesan agar apa yang sudah ada dimiliki kita itu patut disyukuri. Untuk melihat kekurangan kita terlebih dahulu sebelum melihat kekurangan pasangan atau yang lain. Dengan umur pernikahan yang semakin lanjut, juga akan turut menentukan kualitas pernikahan setelah mengalami asam-garam gejolak mahligai rumah tangga. (ahmad musdar)