Melalui Pelatihan Taruna Melati 1, Kader IPM Kabupaten Karanganyar Dipersiapkan Memasuki Era Disrupsi
PWMJATENG.COM, KARANGANYAR – Perubahan menjadi sebuah keniscayaan dan sunatullah dalam sebuah perjalanan perkembangan dunia. Kesiapan dan kemampuan menghadapi perubahan menjadi sebuah tantangan dan peluang yang tidak bisa dihindari dalam meraih keberhasilan memenangi kompetisi. Era Disrupsi memasuki Revolusi Industri 4.0 menjadi salah satu materi yang diberian kepada kader-kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM ) Kabupaten Karanganyar, melalui kegiatan Pelatihan Kader Melati 1 selama dua hari (18-19/01) bertempat di SMA Muhammadiyah 5 Karanganyar.
Sejumlah 58 anggota IPM se-Kabupaten Karanganyar diikutkan dalam kegiatan Pelatihan Kader Muda Taruna Melati 1 yang sekaligus dijadikan media untuk mengadakan Seminar Pemilih Pemula kerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karanganyar.
Menurut Agus Salim yang merupakan Ketua Panitia Pelatihan Kader Muda Taruna Melati 1 PDM IPM Kabupaten Karanganyar, beberapa kegiatan dan materi diberikan kepada peserta selain materi pokok kerjasama dengan KPU Kabupaten Karanganyar.
“Salah satu materi yang kami berikan adalah materi wawasan keilmuan tentang Era Disrupsi / Era Disruption yang kami mintakan pengisi materi dari Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PDM Karanganyar”.
“Dengan materi ini kami berharap peserta dalam hal ini kader IPM lebih memahami apa itu Era Disrupsi serta tantangan apa yang harus dihadapapi beberapa tahun kedepan ketika akan memasuki dunia kerja” kata Agus Salim.
Adapun materi yang diberikan oleh Wakil Ketua MPI PDM Karanganyar Joemadi mengambil judul “Era Disrupsi, Peluang dan Tantangan” dengan mengulas perkembangan era-era revolusi industri sebelumnya dengan teknologi yang menandai pada setiap masanya.
“Era Revolusi Industri tahap 1 dengan ditandai munculya teknologi mesin ketel uap hingga sekarang memasuki revolusi industri tahap 4 ini yang ditandai dengan Cyber Teknologi sebagai basisnya, masing-masing periode memberikan peluang dan tantangan tersendiri” kata Pemred kabarduabelas.com ini.
“Mengutip pendapat Rhenal Khasali seorang professor ekonomi dari Universitas Indonesia mengenai Era Disrupsi sebagai sebuah era inovasi, menggantikan sistem lama menjadi sistem baru. Era disruption menggantikan teknologi lama yang serba fisik menjadi teknologi digitl yang benar-benar baru yang sangat efektif dan efisien.” Tambahnya.
Era Disrupsi yang ditandai dengan segeala sesuatu yang serba digital berbasis internet selain menjadikan banyak kegitan dan usaha menjadi efekti dan efisien tentunya juga menjadi tantangan bagi angkatan kerja khususnya di Indonesia yang saat ini berpenduduk sekitar 265 juta jiwa.
“Sekarang banyak beralih ke Online, ada OJOL ada jual beli online bahkan banyak layanan yang sudah digantikan oleh teknolologi. Misalnya orang tidak perlu ke Bank ketemu teller untuk ambil uang bisa dilayani ATM atau dengan E-Comerce, petugas jaga tol sudah tidak dibutuhkan setelah adanya E-Toll, bahkan dengan sebuah gadget handphone segala transaksi dan kebutuhan bisa dilakukan oleh jari-jari manusia”. Tentu ini menjadi salah satu tangtanannya.
Apa yang harus dipersiapkan menghadai era ini, setidaknya ada 10 keahian yang harus dipersiapkan dan dimiliki oleh kader IPM yaitu : Complex problem solving, Critical thinking, Creativity, People Management, Coordinating with others, Emotional intelligence, Judgement and decision making, Service orientation, Negotiation dan Cognitive Flexiblelity.
Setelah sesi tanya jawabm, Jumadi menegaskan tentang pentingnya mempersipakan dan kesiapan mengahadapi Era Disrupsi dengan kesungguhan. “era ini adalah bisa menjadi tantangan dan peluang bagi anda semua, dunia ada dalam genggaman anda semua, mau ambil sebagai New Way atau memilih Old Way dengan konsekuensi terlibas jaman”. (MPI PDM Kra-JOe).